Seorang Laki-laki Menceraikan Istrinya, Lalu Mantan Istrinya Itu Dinikahi Oleh Ayah Susuan Laki-laki Tersebut

1 menit baca
Seorang Laki-laki Menceraikan Istrinya, Lalu Mantan Istrinya Itu Dinikahi Oleh Ayah Susuan Laki-laki Tersebut
Seorang Laki-laki Menceraikan Istrinya, Lalu Mantan Istrinya Itu Dinikahi Oleh Ayah Susuan Laki-laki Tersebut

Pertanyaan

Seorang lelaki menikahi wanita yang pernah menjadi mantan istri orang lain. Ternyata laki-laki–mantan suami–yang menceraikan wanita tersebut adalah anak susuan dari istri pertama lelaki yang menjadi suaminya sekarang. Apa hukum pernikahan ini? Apakah berbeda jika mantan suami perempuan itu adalah anak senasab dari orang yang akan menikah? Mohon penjelasan masalah ini dengan sangat terang. Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.

Jawaban

Ada seorang laki-laki yang istrinya menyusui anak orang lain sebanyak lima hisapan atau lebih. Anak tersebut belum berusia dua tahun. Dengan sebab ini, (maka saat anak susuan tersebut menikah lalu bercerai), laki-laki yang merupakan ayah susuannya tersebut tidak boleh menikahi mantan istri anak susuannya. Karena, dia adalah istri dari anak susuannya.

Hukum ini berlaku sama seperti larangan menikah dengan mantan istri dari anak yang senasab. Ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika menyebutkan perempuan-perempuan yang diharamkan untuk dinikahi,

وَحَلائِلُ أَبْنَائِكُمُ

“(dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu)” (QS. An-Nisaa’: 23)

Dia juga tidak boleh menikah dengan mantan istri anak susuannya, berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

يحرم من الرضاع ما يحرم من النسب

“Keharaman yang timbul karena hubungan persusuan adalah sama dengan keharaman karena hubungan nasab.”

Namun, jika pemberian air susu itu kurang dari lima kali hisapan atau tidak yakin dengan jumlahnya, maka perempuan yang akan dinikahi itu tidak haram baginya. Sebab, tidak terdapat penghalang yang sifatnya pasti.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 15889

Lainnya

Kirim Pertanyaan