Masyarakat Suatu Suku Menggalang Dana Untuk Membayar Diyat, Ternyata Diyat Tersebut Telah Dibayar Oleh Seorang Donatur, Lalu Apa Yang Mesti Dilakukan Terhadap Dana Tersebut?

1 menit baca
Masyarakat Suatu Suku Menggalang Dana Untuk Membayar Diyat, Ternyata Diyat Tersebut Telah Dibayar Oleh Seorang Donatur, Lalu Apa Yang Mesti Dilakukan Terhadap Dana Tersebut?
Masyarakat Suatu Suku Menggalang Dana Untuk Membayar Diyat, Ternyata Diyat Tersebut Telah Dibayar Oleh Seorang Donatur, Lalu Apa Yang Mesti Dilakukan Terhadap Dana Tersebut?

Pertanyaan

Allah menakdirkan saudara kandung saya yang berinisial (S. Y. P) mengalami kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawanya dan pihak kedua yang berinisial (H. T. D). Pihak lalu lintas menetapkan kesalahan 100% pada saudara kandung saya, serta menuntut kami untuk membayar diyat kepada ahli waris (H. T. D) dengan ketentuan pembayaran dilakukan pada akhir bulan Ramadhan tahun 1408 H.

Maka, jamaah saya berinisiatif melakukan penggalangan dana di antara mereka sendiri dan menyerahkannya pada saya untuk disetorkan pada mahkamah yang mengeluarkan keputusan tersebut. Pada saat menghubungi wakil dari ahli waris (H. T. D) untuk menentukan jadwal serah terima, saya diberitahu bahwa seorang donatur telah memberikan sebuah cek berisikan sejumlah uang untuk melunasi diyat tersebut.

Yang menjadi pertanyaan saya adalah apakah saya diperbolehkan untuk memakai uang diyat tersebut selaku wakil dari ahli waris? Sebab, ayah saya meminta sebagian uang diyat tersebut, karena beliau butuh untuk mengolah lahan pertanian dan menggembangkan sebagian kekayaan kami.

Apakah saya berhak untuk mengambil sebagian dari uang diyat tersebut? Berilah kami jawaban yang benar dan semoga Allah memberikan Anda pahala.

Jawaban

Dana dari jamaah Anda yang bertujuan untuk melunasi diyat saudara kandung Anda itu wajib dikembalikan, jika tujuan dari penggalangan dana tersebut sudah tercapai. Kecuali jika para jamaah tersebut mengizinkan untuk diberikan, maka yang berhak memilikinya adalah orang yang mereka izinkan untuk menerimanya.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 11555

Lainnya

Kirim Pertanyaan