Membaca al-Fatihah Untuk Perjanjian

1 menit baca
Membaca al-Fatihah Untuk Perjanjian
Membaca al-Fatihah Untuk Perjanjian

Pertanyaan

Apa hukum dua orang lelaki yang saling berjanji untuk sesuatu dan membaca al-fatihah, apakah wajib memenuhinya dan apa kaffaratnya ?

Jawaban

Membaca al-Fatihah untuk perjanjian tidak ada dasarnya, sedangkan berjanji untuk melakukan sesuatu hukumnya mubah dan wajib dipenuhi, berdasarkan firman (Allah) Ta’ala,

وَأَوْفُوا بِالْعَهْدِ إِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْئُولا

“Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Israa’: 34)

Dan firman Allah Ta`ala,

وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدْتُمْ

“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji.” (QS. An-Nahl: 91)

Dan sabda beliau shallallahu `alaihi wa sallam,

آية المنافق ثلاث: إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا اؤتمن خان

“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia mengingkari dan jika dipercaya ia berkhianat.”

Hadits ini derajatnya Muttafaq `Alaih dari hadis Abu Hurairah radhiyallahu `anhu. Di dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim dari hadis riwayat Abdullah bin `Amr bin al-`Ash radhiyallahu `anhuma bahwa Nabi shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

أربع من كن فيه كان منافقًا خالصًا، ومن كانت فيه خصلة منهن كانت فيه خصلة من النفاق حتى يدعها: إذا حدث كذب وإذا وعد أخلف وإذا خاصم فجر وإذا عاهد غدر

“Ada empat perkara, barangsiapa memilikinya maka ia benar-benar orang munafik. Barangsiapa yang memiliki salah satu darinya, maka ia memiliki satu karakter kemunafikan hingga ia meninggalkannya: Apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, apabila bertikai ia berbuat curang, dan apabila bersepakat ia berkhianat.”

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 18365

Lainnya

Kirim Pertanyaan