Kitab “Haqiqah al-Iman Baina Ghuluw al-Khawarij wa Tafriith al-Murji’ah” (Hakikat Iman Antara Sikap Ekstrim Khawarij Dan Kelalaian Murji’ah)

2 menit baca
Kitab “Haqiqah al-Iman Baina Ghuluw al-Khawarij wa Tafriith al-Murji’ah” (Hakikat Iman Antara Sikap Ekstrim Khawarij Dan Kelalaian Murji’ah)
Kitab “Haqiqah al-Iman Baina Ghuluw al-Khawarij wa Tafriith al-Murji’ah” (Hakikat Iman Antara Sikap Ekstrim Khawarij Dan Kelalaian Murji’ah)

Pertanyaan

Seseorang bertanya tentang kitab “Haqiqah al-Iman Baina Ghuluw Khawarij wa Tafrith Murji’ah” (Hakikat Iman Antara Sikap Ekstrim Khawarij dan Kelalaian Murji’ah) karya Adnan Abdul Qadir yang diterbitkan oleh Jam’iyyah as-Syari’ah di Kuwait.

Jawaban

Kitab itu membela pemahaman sekte Murji’ah yang mengeluarkan amal dari kandungan dan hakikat iman, serta menilai amal hanya sebagai pelengkap iman saja. Penulisnya menguatkan pemahaman yang salah ini dengan pernyataan-pernyataan para ulama yang tidak dikutip secara utuh, menyelewengkan makna dan salah dalam mengutip seperti yang terdapat dalam halaman 9 saat mengutip sebuah ucapan dari Imam Ahmad rahihamullah, sedangkan itu sebetulnya ucapan Abu Ja’far al-Baqir.

Selain itu, judul yang dibuat penulis tidak sesuai dengan isinya seperti yang juga terdapat di halaman 9. Di situ penulis membuat sebuah judul berbunyi: “Dasar keimanan hanya di hati. Siapa yang membatalkannya, maka dia dianggap telah kafir”. Kemudian penulis mengutip pernyataan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah yang tidak sejalan dengan judul yang disebutkan.

Di antara kutipan-kutipan yang dipenggalnya adalah pernyataan Syaikh Ibnu Taimiyyah di halaman 9 yang dikutipnya dari kitab al-Fatawa halaman 7/644 dan 7/377, begitu juga dengan kutipan di halaman 17 dari kitab ‘Iddah as-Shabirin karya Ibnu al-Qayyim dengan menghilangkan pernyataannya yang meruntuhkan pemahaman Murji’ah.

Di halaman 37 penulis menghilangkan beberapa bagian dari ucapan Ibnu Taimiyyah yang dikutip dari kitab al-Fatawa halaman 11/87, begitu juga di halaman 34 yang dikutip dari kitab al-Fatawa halaman 7/638-639. Bahkan, di halaman 37 beliau juga memenggal ucapan Ibnu Taimiyyah yang ada di kitab al-Fatawa halaman 7/494, seperti halnya di halaman 37 yang menghilangkan bagian dari ucapan Ibnu al-Qayyim di kitab as-Shalat halaman 59.

Selain itu, di halaman 64 penulis juga tidak mengutip secara utuh ucapan Ibnu Taimiyyah di kitab as-Sharim al-Maslul halaman 3/967-969 serta di halaman 67 juga menghilangkan ucapannya dalam kitab as-Sharim al-Maslul halaman 3/971. Masih banyak lagi hal-hal seperti ini yang dipakai untuk membela pemahaman Murji’ah dan menampilkannya kepada publik dengan mengatasnamakan Ahlussunnah wal Jamaah.

Oleh sebab itu, buku ini wajib dilarang beredar dan tidak boleh dikonsumsi. Kami menyarankan penulis buku tersebut untuk mengoreksi dirinya dan bertakwa kepada Allah dengan cara bertaubat dan menjauhi kesesatan.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 21435

Lainnya

Kirim Pertanyaan