Mengangkat Kedua Tangan dalam Shalat

2 menit baca
Mengangkat Kedua Tangan dalam Shalat
Mengangkat Kedua Tangan dalam Shalat

Pertanyaan

Apakah Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam mengangkat kedua tangannya ketika mengawali salat, pada saat hendak rukuk, bangkit dari rukuk dan ketika berdiri dari rakaat kedua -setelah tahiyat awal- saat memasuki rakaat ketiga?

Apakah beliau meletakkan tangan kanan di atas tangan kirinya? Apakah cara-cara ini termasuk sunnah Rasul Shallallahu `Alaihi wa Sallam dan apakah ada hadits tentang bersedekap atau tidak ada?

Mohon penjelasan supaya kami dapat berpegang pada sunnah yang benar.

Jawaban

Benar, mengangkat kedua tangan dalam shalat pada waktu-waktu yang disebutkan dalam pertanyaan adalah termasuk sunnah Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam, berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar radhiyallahu `anhuma berkata:

رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قام في الصلاة رفع يديه حتى يكونا حذو منكبيه، وكان يفعل ذلك حين يكبر للركوع، ويفعل ذلك إذا رفع رأسه من الركوع، ويقول: سمع الله لمن حمده ولا يفعل ذلك في السجود

“Aku pernah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jika memulai shalat beliau mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan kedua bahu beliau. Beliau melakukan hal itu tatkala takbir untuk rukuk. Juga melakukan hal itu ketika mengangkat kepala dari rukuk seraya berucap: “Sami’allahu liman Hamidah” (Allah mendengar orang yang memuji-Nya)”. Namun beliau tidak melakukannya saat hendak sujud.”

Ada pula riwayat lain:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يرفع يديه حذو منكبيه إذا افتتح الصلاة

“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengangkat kedua tangan beliau hingga sejajar dengan kedua pundak saat memulai shalat”

Kedua hadits tersebut diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud. Dan terdapat riwayat juga

عن ابن عمر رضي الله عنهما أنه كان إذا دخل في الصلاة كبر ورفع يديه، ورفع ذلك ابن عمر إلى النبي صلى الله عليه وسلم

“dari Ibnu Umar radhiyallahu `anhuma, bahwasanya dia jika memulai shalat bertakbir sambil mengangkat kedua tangannya, dan Ibnu Umar meriwayatkan hal tersebut dan menyandarkannya (marfu’) pada Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam” (HR. Bukhari dan Nasa’i)

Hal itu juga terdapat dalam hadits riwayat Abu Humaid as-Sa`idi dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam . Adapun meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri itu termasuk sunnah shalat, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Bukhari dari Abu Hazim dari Sahl bin Sa`d radhiyallahu `anhu, ia berkata:

كان الناس يؤمرون أن يضع الرجل اليد اليمنى على ذراعه اليسرى في الصلاة، قال أبو حازم : ولا أعلمه إلا ينمي ذلك إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم

“Orang-orang memerintahkan agar meletakkan tangan kanannya di atas pergelangan kirinya dalam shalat, Abu Hazim berkata: Saya tidak mengetahuinya kecuali hal tersebut bersandar kepada Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam”

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor (2736)

Lainnya

Kirim Pertanyaan