Ucapan Orang Bahwa Allah Ada Di Dalam Hati Orang-orang Beriman

1 menit baca
Ucapan Orang Bahwa Allah Ada Di Dalam Hati Orang-orang Beriman
Ucapan Orang Bahwa Allah Ada Di Dalam Hati Orang-orang Beriman

Pertanyaan

Ucapan orang yang berkata, “Allah ada di dalam hati orang-orang yang beriman.” Apakah hal ini artinya orang yang mengucapkan perkataan tersebut berkeyakinan bahwa Allah menyatu dengan makhluk? Dan siapakah dari golongan sesat yang berpendapat dengan perkataan seperti ini?

Jawaban

Mengucapkan bahwa Allah berada di dalam hati orang-orang yang beriman sebaiknya dihindari, karena perkataan tersebut dapat bermakna inkarnasi. Sebagai gantinya adalah mengucapkan bahwa orang-orang beriman mencintai Allah, sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ

“Dan orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah.” (QS. Al-Baqarah: 165)

Allah juga berfirman,

فَسَوْفَ يَأْتِي اللَّهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّونَهُ

“Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya,.” (QS. Al-Maaidah: 54)

Apabila maksud orang yang mengatakan perkataan ini bahwa Allah berada di dalam hati orang-orang beriman dan mereka takut kepada-Nya, maka hal itu tidak mengapa karena maknanya benar. Ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala,

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama.” (QS. Fathir: 28)

Allah juga berfirman,

وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ

“Dan bagi orang yang takut akan saat menghadap Tuhannya ada dua surga.” (QS. Ar-Rahmaan: 46)

Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَأَقَامَ الصَّلاَةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلا اللَّهَ

“Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah” (QS. At-Taubah: 18)

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 18672

Lainnya

Kirim Pertanyaan