Tuduhan Kepada Ibnu Taimiyah Bahwa Dirinya Menganut Faham Tajsim (Bahwa Allah Memiliki Tubuh)

1 menit baca
Tuduhan Kepada Ibnu Taimiyah Bahwa Dirinya Menganut Faham Tajsim (Bahwa Allah Memiliki Tubuh)
Tuduhan Kepada Ibnu Taimiyah Bahwa Dirinya Menganut Faham Tajsim (Bahwa Allah Memiliki Tubuh)

Pertanyaan

Di negara kami ada keyakinan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimanullah adalah seorang penganut faham bahwa Allah memiliki tubuh, beliau menetapkan sifat bahwa Allah Ta`ala memiliki jasad seperti manusia.

Dan keyakinan bahwa Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah adalah pelaku kerusakan, bukan pelaku perbaikan. Beliau melakukan kerusakan di negara-negara Arab, dan beliau sesat lagi menyesatkan semoga Allah menghindarkan kita dari hal ini.

Kami kirimkan kepada Anda dua majalah yakni: Nurul Yaqin dan Fajar Shadiq untuk Anda baca.

Jawaban

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan Syaikh al-Islam Muhammad bin Abdul Wahhab keduanya adalah pembaharu terhadap ajaran-ajaran Islam berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah yang mulai ditinggalkan. Keduanya adalah ulama Ahlussunnah wal Jamaah.

Keduanya juga adalah pelaku perbaikan, bukan pelaku kerusakan, dan merupakan ulama yang menetapkan nama dan sifat bagi Allah Subhanahu wa Ta`ala seperti yang terdapat dalam al-Quran dan as-Sunnah yang sahih dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam menurut makna yang layak bagi-Nya Subhanahu wa Ta`ala.

Orang yang beranggapan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah seorang penganut faham tajsim (bahwa Allah memiliki tubuh) maka dia sangat bodoh dan tidak mengerti akidah Ahlussunnah wal Jamaah.

Demikian juga orang yang beranggapan bahwa Muhammad bin Abdul Wahab adalah pelaku kerusakan dan bukan pelaku perbaikan, maka dia juga bodoh sekali.

Dia tidak mengerti akidah beliau, dan apa yang beliau dakwahkan berupa ajaran tauhid murni dan akidah yang benar yang sesuai dengan akidah Ahlussunnah wal Jamaah.

Semoga Allah merahmati Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan semua pemimpin kaum Muslimin.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 17458

Lainnya

Kirim Pertanyaan