Hukum Membaca Surat Secara Berurutan dan Bacaan Al-Fatihah pada Rakaat Ketiga dan Keempat Ketika Shalat |
Pertanyaan
Pertanyaan 1:
Bagaimana urutan membaca surat Al-Quran dalam rakaat salat? Misalnya, jika di rakaat pertama pada salat Isya atau Subuh saya membaca awal surat al-Baqarah, maka apakah saya boleh membaca surat-surat pendek, atau sebaliknya? Atau, di rakaat pertama saya membaca surat al-Ghasyiyah dan di rakaat kedua membaca surat al-Insyirah?
Pertanyaan 2:
Dalam salat yang berjumlah empat rakaat, apakah imam cukup membaca al-Fatihah pada rakaat ketiga dan keempat? Dalam kondisi itu apakah ia hanya wajib membaca al-Fatihah? Jika dia menambah surat apakah ia dikenai berdosa? Mengenai makmum, apakah ia cukup membaca al-Fatihah dalam setiap rakaat ataukah harus menambah surat lainnya juga?
Jawaban
Jawaban 1:
Seyogyanya surat-surat Al-Quran dibaca ketika shalat secara berurutan sesuai urutannya dalam mushaf. Jika dibaca bukan dengan cara itu, seperti membaca surat al-Ghasyiyah di rakaat pertama dan surat al-A’la di rakaat kedua, maka itu dibolehkan, tetapi menyalahi keutamaan.
Jawaban2:
Membaca al-Fatihah dalam semua rakaat adalah rukun bagi imam dan orang yang shalat sendirian, serta wajib bagi makmum. Masing-masing dari mereka hanya wajib membaca al-Fatihah di dua rakaat terakhir ketika shalat empat rakaat dan di rakaat terakhir ketika shalat Magrib.
Namun, pada shalat Zuhur disunahkan pada dua rakaat terakhir untuk membaca surat tambahan yang sama panjang surat al-Fatihah atau yang hampir sama. Hal itu berdasarkan hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Abu Sa’id yang berbicara mengenai hal tersebut. Abu Sa`id Radhiyallahu ‘Anhu yang menunjukkan hal ini.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.