Nisab Biji-bijian Dan Buah-buahan

2 menit baca
Nisab Biji-bijian Dan Buah-buahan
Nisab Biji-bijian Dan Buah-buahan

Pertanyaan

Berapa nisab biji-bijian dan buah-buahan? Apa syarat wajib dalam zakat buah-buahan?

Jawaban

Zakat wajib dikeluarkan dari seluruh biji-bijian, seperti gandum, jelai, padi, ‘adas, humush (kacang Arab) dan semua biji-bijian walaupun bukan bahan makanan pokok. Zakat wajib atas semua jenis kurma yang ditakar dan disimpan. Adapun syarat-syarat bagi wajibnya zakat biji-bijian dan buah-buahan adalah sebagai berikut:

1. Biji-bijian tersebut mencapai nisab. Kadar nisab biji-bijian ini adalah lima wasaq yang sebanding dengan tiga ratus sha’. Kadar satu sha` adalah lima sepertiga rithl ‘Iraqi. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits riwayat Abu Sa`id al-Khudri dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau bersabda,

ليس فيما دون خمسة أوسق صدقة

“Tidak ada zakat pada hasil tanaman yang kurang dari 5 wasaq (= 612 Kg).”

Diriwayatkan oleh al-Jama`ah (Imam Ahmad, al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan Ibnu Majah).

2. Biji-bijian dan buah-buahan yang mencapai nisab tersebut adalah milik pemiliknya pada waktu wajibnya zakat. Kadar yang wajib dikeluarkan dari keduanya adalah 10% untuk tanaman yang diairi tanpa biaya, 5% untuk tanaman yang diairi dengan biaya dan 7,5% untuk tanaman yang diairi dengan keduanya apabila kadar kedua jenis pengairan tersebut adalah sama.

Namun apabila terdapat perbedaan dalam kedua jenis pengairan tersebut, maka dilihat mana pengairan yang lebih dominan pengaruhnya terhadap tanaman. Dalam buah-buahan serta biji-bijian tidak dipertimbangakan adanya haul, tetapi ketika biji-bijian dan buah-buahan siap dipetik maka saat itu zakat wajib dikeluarkan. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,

وَآتُوا حَقَّهُ يَوْمَ حَصَادِهِ

“Dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya)” (QS. Al-An’am: 141)

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 20173

Lainnya

Kirim Pertanyaan