Menambah Lafadz Sayyidina Dalam Shalawat Kepada Nabi |
Pertanyaan
Apakah boleh mengucapkan lafadz “Sayyidina Muhammad” pada saat menyebut nama Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam, selain dalam Al-Quran dan Sunnah, seperti shalawat Ibrahimiyah atau yang lainnya?
Jawaban
Sepengetahuan kami, bershalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam saat tasyahud tidak ada lafadz sayyidina, yakni: ( Allahumma Shalli `Ala sayyidina Muhammad.. dst).
Begitu juga ketika adzan dan iqamah, tidak boleh diucapkan lafadz tersebut. Ini Karena lafadz sayyidina tidak ada di dalam hadits shahih ketika Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam mengajarkan para sahabat beliau tata cara bershalawat, adzan dan iqamah.
Selain itu, ibadah harus berdasarkan dalil. Oleh karena itu, tidak boleh menambah sesuatu yang tidak disyariatkan Allah Subhanahu wa Ta`ala. Namun, jika menambah lafaz tersebut diluar shalat, maka itu diperbolehkan, berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam
“Aku adalah tuannya anak Adam pada hari kiamat dan tidak ada kebanggaan”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.