Bacaan-bacaan Shalawat kepada Nabi

2 menit baca
Bacaan-bacaan Shalawat kepada Nabi
Bacaan-bacaan Shalawat kepada Nabi

Pertanyaan

Apakah doa-doa yang sesuai dengan Al-Quran dan Sunnah yang wajib kita baca sebelum dan sesudah mengucapkan salam?

Jawaban

Abu Hurairah radhiyallahu `anhu meriwayatkan dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang bersabda,

“Jika kalian membaca tasyahud, maka berlindunglah dari empat hal, yaitu dengan mengucapkan: “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari siksa Jahanam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan kematian, serta dari buruknya fitnah al-Masih ad-Dajjal.”

Redaksi hadits ini dari Muslim yang ditulis dalam kitab “Masajid”, bab “Ma Yusta`adzu minhu fi ash-Shalah” (Hal-hal yang Diperintahkan untuk Berlindung darinya Ketika Salat). Ini sesuai dengan Bukhari pada redaksi istiazah, tetapi tidak menyebutkan tasyahud. Ditulis dalam kitab “Janaiz”, bab “Ta`wud min `Adzabil Qabri (Berlindung dari Siksa Kubur).

Dalam riwayat Abu Dawud

” Apabila salah seorang dari kalian telah selesai membaca tasyahhud akhir, maka hendaknya berlindung kepada Allah dari empat hal”

….lalu menyebutkan empat hal tersebut, ditulis dalam kitab “Salat”, bab “Ma Yaqulu ba`da at-Tasyahud (Doa yang Harus Dibaca Setelah Tasyahud).” Namun, ada tambahan redaksi dari an-Nasa’i,

Kemudian hendaklah ia berdoa untuk dirinya menurut yang dikehendakinya”

Disebutkan oleh an-Nasa’i dalam kitab “As-Sahwi”, bab “Nau`un Akhar min at-Ta`awuz fi ash-Shalah (Macam-macam Taawuz dalam Salat).

Ada riwayat lain dari Abdullah bin Mas`ud radhiyallahu `anhu yang berkata,

“Bahwasanya Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam mengajarkan mereka doa sesudah tasyahud, yaitu: “Allaahumma `ala-l-khair allif Quluuba-naa wa ashlih dzaata bayni-naa wa-hdinaa subula-s-salaam wa najji-naa mina-dh-dhulumaati ila-n-nuur wa jannib-na-l-fawaahisy wa-l-fitan maa Zhahara min-ha wa-maa bathan wa baarik la-naa fii asmaa`i-naa wa abshaari-naa wa quluibi-naa wa azwaaji-naa wa dzurriyyaati-naa wa tub `alay-naa inna-ka anta-t-tawwabu-r-rahiim wa-j`al-naa syaakiriin li-ni`mati-ka mutsniina bi-haa `alay-ka qaabilii-ha wa atamma-ha `alay-naa (Ya Allah! Lunakkanlah hati kami kepada kebaikan. Perbaikilah urusan di antara kami. Berikanlah kami petunjuk kepada jalan-jalan keselamatan. Selamatkanlah kami dari kegelapan menuju cahaya. Jauhkanlah kami dari perbuatan keji dan cobaan, baik yang nampak maupun tersembunyi. Berkahilah pendengaran, penglihatan, jiwa-jiwa, istri-istri dan anak keturunan kami, serta terimalah taubat kami, karena sungguh Engkaulah yang Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Jadikanlah kami orang-orang yang bersyukur dan menerima atas nikmat-Mu seraya memuji-Mu, dan sempurnakanlah nikmat itu kepada kami).”

Disebutkan oleh Abu Dawud dalam kitab “Salat”; bab “At-Tasyahud”. Hadits ini diriwayatkan juga oleh Hakim dalam “Mustadrak” dengan dua sanad dan dishahihkan serta disetujui oleh adz-Dzahabi.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 8864

Lainnya

Kirim Pertanyaan