Seluruh Penduduk (Muslim) Wajib Berpuasa Jika Telah Ada Ketetapan Masuknya Bulan Ramadhan |
Pertanyaan
Apakah boleh memulai puasa di Pulau Mayotte Komoro pada hari yang tidak sama dengan awal puasa di Makkah al-Mukarramah, atau tidak?
Saya mohon disebutkan dalil tentang hal tersebut.Apakah juga boleh melaksanakan salat Idul Adha yang penuh berkah pada hari yang berbeda dari Makkah al-Mukarramah, atau tidak? Dan tolong disertakan dalil yang menunjukkan hal itu.
Sebab pada musim ini, sama seperti musim-musim sebelumnya, kebanyakan penghuni pulau berpuasa pada hari Senin, 5 Maret 2001, bukan pada hari Ahad, 4 Maret 2001.
Mereka juga menjalankan shalat Id pada hari Selasa, 6 Maret 2001, bukan pada hari Senin, 5 Maret 2001. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa pulau ini memiliki tempat terbit matahari yang sama dengan Kerajaan Arab Saudi sebagai negara yang bersaudara.
Jawaban
Wajib bagi seluruh kaum Muslimin di sebuah negara untuk berpuasa, berhenti berpuasa, dan melaksanakan shalat dua hari raya berdasarkan pengamatan mereka terhadap hilal di negara tersebut, atau dengan menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari. Dasarnya adalah sabda Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam,
“Berpuasalah karena melihat hilal, dan berbukalah (Idul Fitri) karena melihatnya. Jika pandangan kalian tertutup mendung, maka perkirakanlah.”
Maksudnya, sempurnakanlah bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari, sebagaimana dalam riwayat,
“Maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban tiga puluh hari.”
Jika hilal di sebuah negara telah terlihat atau bulan Sya’ban telah sempurna tiga puluh hari, maka semua umat Islam (di daerah tersebut) wajib menjalankan puasa Ramadhan. Hilal juga terkait dengan penetapan waktu Idul Adha, berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam,
“Puasa (Ramadhan) adalah hari kalian semua berpuasa, Idul Fitri adalah hari kalian semua berbuka, dan Idul Adha adalah hari kalian semua berkurban.”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.