Wanita yang Meninggal Dunia Ketika Melahirkan, Apakah Termasuk Syahid?

2 menit baca
Wanita yang Meninggal Dunia Ketika Melahirkan, Apakah Termasuk Syahid?
Wanita yang Meninggal Dunia Ketika Melahirkan, Apakah Termasuk Syahid?

Pertanyaan

Apakah benar bahwa wanita yang meninggal ketika melahirkan berada dalam posisi seorang syahid?

Jawaban

Insya Allah Ta`ala, wanita yang meninggal dunia ketika persalinan atau ketika di perutnya masih ada janin adalah seorang syahid. Dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah riwayat `Ubadah bin Ash-Shāmit bahwasanya Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda,

ما تعدون الشهيد فيكم؟ قالوا: الذي يقاتل فيقتل في سبيل الله عز وجل، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن شهداء أمتي إذًا لقليل؛ القتيل في سبيل الله شهيد، والمطعون شهيد، والمبطون شهيد، والمرأة تموت بجمع شهيد

“Siapakah yang kalian anggap sebagai syahid di antara kalian?” Para sahabat menjawab, “Yaitu orang yang terbunuh dalam peperangan di jalan Allah `Azza Wa Jalla.” Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda, “Kalau demikian, maka orang-orang yang mati syahid di kalangan umatku itu jumlahnya sedikit sekali. Orang yang terbunuh dalam peperangan di jalan Allah itu syahid, orang yang meninggal dunia karena wabah penyakit (tha`un) itu syahid, orang yang meninggal dunia karena menderita penyakit perut itu syahid dan seorang wanita yang meninggal dunia karena mengandung itu syahid.” (HR. Imam Ahmad dalam Musnadnya, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam Shahihnya dan sebagainya)

Maksud dari sabda Rasul “tamūtu bijam`in (meninggal karena mengandung)” adalah para wanita yang meninggal dalam proses persalinan ketika di perutnya masih ada janin. Riwayat Rasyid bin Hubaisy menunjukkan makna ini juga,

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم دخل على عبادة بن الصامت في مرضه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: أتعلمون من الشهيد من أمتي فأرم القوم، فقال عبادة : ساندوني فأسندوه فقال: يا رسول الله: الصابر المحتسب، فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إن شهداء أمتي إذًا لقليل؛ القتل في سبيل الله عز وجل شهادة، والطاعون شهادة، والغرق شهادة، والبطن شهادة، والنفساء يجرها ولدها بسرره إلى الجنة

“Bahwa Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam menjenguk `Ubadah bin Ash-Shāmit ketika dia sedang sakit. Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda, “Apakah kalian tahu siapakah orang syahid dari umatku?” Orang-orang pun diam. Lalu `Ubadah berkata, “Bantulah saya duduk.” Orang-orang lalu membantunya duduk. Lalu dia berkata, “Wahai Rasulullah, orang yang syahid adalah orang sabar yang mengharapkan pahala dari Allah.” Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda, “Kalau begitu, para syahid dari umatku sedikit sekali. Orang yang terbunuh di jalan Allah `Azza wa Jalla adalah syahid, meninggal karena thaun adalah syahid, meninggal karena tenggelam adalah syahid, meninggal karena sakit perut adalah syahid dan wanita yang meninggal ketika melahirkan akan ditarik anaknya dengan tali pusarnya ke dalam surga.” (HR. Ahmad dalam Musnadnya dan Abu Dawud dalam kitab Sunannya. Imam Muslim meriwayatkan hadis serupa di dalam kitab al-Imārah, bab 51, juz 3, hlm. 1521)

Dan dalil-dalil lain yang menunjukkan besarnya pahala orang yang meninggal ketika melahirkan atau meninggal ketika mengandung, serta menunjukkan bahwa dia termasuk seorang syahid dari umat Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam. Akan tetapi syahid yang paling tinggi kedudukannya di sisi Allah adalah orang yang terbunuh di jalan Allah Ta`ala.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 20030

Lainnya

Kirim Pertanyaan