Selebaran Tentang Wanita Yang Berjudul “Peringatan Untuk Para Wanita” Dan Di Dalamnya Banyak Kekeliruan Dan Kedustaan |
Pertanyaan
Telah tersebar secara luas di kalangan masyarakat sebuah hadis palsu yang dinisbatkan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam. Yaitu hadis panjang tentang wanita atau peringatan untuk wanita. Hingga saat ini kami tidak menemukan fatwa resmi tentang hadis palsu tersebut.
Dan yang sangat menyedihkan, hadis palsu tersebut tersebar di tempat-tempat pendidikan, yaitu sekolah-sekolah putri. Dan yang sangat menyakitkan juga, ia dibagikan oleh para guru wanita langsung. Jika mereka diberitahu bahwa hadis ini adalah palsu dan tidak boleh disebarkan, maka dengan penuh percaya diri mereka menjawab, “Ini adalah hadis sahih yang diakui.”
Oleh karena itu kami mohon dari Anda untuk mengeluarkan fatwa tertulis untuk menepis kedustaan dan kepalsuan yang dinisbatkan kepada Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam.
Jawaban
Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa telah membaca selebaran yang berjudul “Peringatan untuk Para Wanita” yang dinisbatkan kepada Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan Fatimah putri Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam, yang berbunyi:
“Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib, dia berkata, “Saya dan Fatimah mendatangi Rasulullah shallallahu `slaihi wa sallam. Kami mendapati beliau sedang menangis tersedu-sedu. Maka saya bertanya, “Wahai Rasulullah, apa yang membuatmu menangis?” Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, “Wahai Ali, ketika aku dibawa berjalan ke langit (melakukan Isra’), aku melihat para wanita dari umatku sedang disiksa dengan siksaan yang sangat pedih.
Aku tidak dapat menerima kondisi mereka, karena melihat siksaan mereka yang sangat pedih. Aku melihat seorang wanita digantung dengan rambutnya dan otak di kepalanya mendidih, seorang wanita digantung dengan lidahnya dan bara api panas dituangkan ke dalam tenggorokannya, seorang wanita yang digantung susunya, seorang wanita memakan daging tubuhnya dan api menyala-nyala di bawahnya.
Seorang wanita yang kedua kakinya diikatkan ke kedua tangannya lalu ular dan kalajengking menyerangnya, seorang wanita yang tuli dan buta di dalam peti dari api lalu otak kepalanya keluar dari kedua pahanya dan badannya terpotong-potong karena kusta, seorang wanita yang kedua kakinya digantung, seorang wanita yang memotong daging bagian depan dan belakang tubuhnya dengan gunting dari api.
Seorang wanita yang membakar wajah dan kedua tangannya dan dia memakan isi perutnya, seorang wanita berkepala babi dan bertubuh keledai dan disiksa dengan ribuan bentuk azab dan seorang wanita yang berbentuk seekor anjing, api masuk dari duburnya lalu keluar dari mulutnya, dan para malaikat memukuli kepala serta badannya dengan cambuk api.”
Lalu Fathimah berkata, “Wahai kekasih dan penyenang hatiku. Beritahulah saya, apa perbuatan dan perilaku yang mereka lakukan sehingga Allah mengazab mereka?” Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, “Wahai putriku, adapun wanita yang digantung rambutnya, dahulu dia tidak menutup rambutnya dari para lelaki wanita yang digantung lidahnya, dahulu dia menyakiti suaminya dengan kata-katanya wanita yang digantung susunya, dahulu dia menolak ketika diajak bersetubuh oleh suaminya wanita yang digantung kakinya.
Dahulu dia keluar rumah tanpa seizin suaminya wanita yang memakan daging tubuhnya sendiri, dahulu dia berhias untuk orang-orang wanita yang kedua tangannya diikatkan ke kedua kakinya dan diserang oleh ular dan kalajengking, dahulu dia jarang berwudu, pakaiannya kotor, tidak mandi dari junub dan haid, tidak membersihkan diri dan meremehkan salat wanita yang buta, tuli dan bisu.
Dia dahulu melahirkan anak hasil zina lalu dia mengaitkannya kepada suaminya wanita yang memotongi dagingnya sendiri dengan gunting, dahulu dia adalah germo; wanita yang berkepala babi dan bertubuh keledai, dahulu dia suka mengadu domba dan pendusta; wanita yang berbentuk anjing lalu api masuk ke dalam duburnya dan keluar dari mulutnya, maka dahulu dia adalah tukang meratapi mayat.”
Kemudian Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda, “Celakalah wanita yang membuat marah suaminya dan beruntunglah wanita yang suaminya senang dengannya.” Sungguh benar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam.
Komite berpendapat bahwa isi selebaran ini adalah kedustaan terhada[ Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam dan terhadap orang-orang yang dinisbatkan kepada mereka periwayatannya. Orang yang membuatnya atau menyebarkannya pantas mendapatkan ancaman yang berat dari Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam dengan sabda beliau,
“Siapa yang berdusta menggunakan namaku dengan sengaja, maka bersiaplah ia menempati tempat duduknya dalam neraka”.” Muttafaq `Alaih.
Maka kaum Muslimin wajib untuk tidak mempercayai selebaran tersebut, merobeknya, menghancurkannya, memperingatkan orang-orang agar berhati-hati darinya dan menghukum orang yang menyebarkannya, karena ia termasuk kedustaan yang terbesar. Dan dalam rangka memperingatkan kaum Muslimin dari selebaran ini dan selebaran-selebaran lain yang batil semisalnya yang seringkali muncul, maka fatwa ini dikeluarkan dalam bentuk tertulis.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.