Memukul Anak Yatim Dengan Tujuan Mendidik Mereka |
Pertanyaan
Saya memelihara empat orang anak yatim, saya sendiri yang mendidik mereka saat sekarang ini dan memelihara mereka sesuai dengan syariat. Saya mendidik dengan baik dan menganggap mereka seperti anak saya sendiri dan tidak membeda-bedakan antara mereka, namun terkadang mereka meninggalkan pelajaran mereka, mereka dan anak-anakku keluar bermain di jalanan. Pada suatu hari ketika saya kembali ke rumah saya mendapati mereka di luar rumah sehingga saya mengancam mereka agar tidak keluar ke jalanan lagi.
Terkadang saya memukuli mereka semuanya, namun saya tidak bermaksud memukuli mereka melainkan demi untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga pendidikan mereka menjadi baik, selalu mengawasi pelajaran mereka, dan saya tidak mengharapkan sesuatu melainkan kebaikan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mohon dijelaskan kepada saya, semoga Allah memberi balasan yang lebih baik. Apakah perbuatan tersebut akan membuat saya berdosa atau tidak?
Saya memiliki dua orang saudara yang sudah berumur, mereka menganggur dan tidak ada yang mau memelihara mereka kecuali Allah dan saya. Mereka juga tidak memiliki pekerjaan yang bisa menopang hidup mereka. Keduanya tinggal di Buraidah bersama anak-anak paman mereka, dan saya tinggal di daerah utara ( yang bernama Haql).
Pekerjaan memaksa saya harus jauh dari mereka berdua. Saya sudah membujuk keduanya agar ikut bersama saya, sehingga keduanya tinggal bersama saya akan tetapi mereka menolak, dan mereka berkata, “Kami tidak akan pergi ke tempat jauh itu”.
Dan sekarang saya bingung antara memilih keduanya atau pekerjaan yang saya geluti sekarang, walaupun demikian gaji saya per bulan tidak mencukupi apabila saya berbagi antara saya dan untuk keduanya, akan tetapi terkadang saya terlambat mengirimkan uang untuk keduanya. Apakah saya berdosa dengan perbuatan itu? Mohon penjelasannya, semoga Allah memberi balasan yang lebih baik.
Jawaban
Pertama: Anda tidak akan berdosa dengan memukuli anak yatim yang hidup bersama Anda apabila Anda memperlakukan mereka seperti Anda memperlakukan anak-anak Anda sendiri, dengan baik dan mendidik, dan tidak juga membebani mereka sesuatu yang memberatkan mereka melainkan hal yang biasa. Kami mohon kepada Allah agar membalasi Anda dengan kebaikan dalam rangka menyantuni mereka dan berbuat baik kepada mereka.
Kedua: Begitu juga Anda tidak berdosa bila tetap bekerja di daerah utara jauh dari dua saudara Anda karena adanya orang yang menggantikan posisi Anda dengan menempatkan keduanya di rumahnya; yaitu anak paman. Namun jangan sampai Anda melalaikan kebutuhan keduanya sesuai kesanggupan Anda karena Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. Ath-Taghaabun: 16)
Dan mengunjungi keduanya di waktu-waktu yang cocok.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.