Shalat Dan Puasa Orang Sakit Yang Sudah Lanjut Usia

1 menit baca
Shalat Dan Puasa Orang Sakit Yang Sudah Lanjut Usia
Shalat Dan Puasa Orang Sakit Yang Sudah Lanjut Usia

Pertanyaan

Pertanyaan: Ayah saya telah berusia sekitar 70 tahun atau 80 tahun. Dia terkena beberapa penyakit, yaitu:
1. Asma.
2. Gula darah.
3. Radang otot dan sendi tulang belakang.
4. Hanya dapat duduk dan tidak dapat bangkit dari atas tempat tidur sejak tiga tahun yang lalu.

Saya bertanya beberapa hal berikut:
1. Jika dia berpuasa hanya sampai tengah hari dan dia tidak sanggup meneruskan puasanya, lalu dia berbuka karena tidak sanggup berpuasa di bulan Ramadhan, apa yang harus dilakukannya?
2. Dia tidak bisa berwudu dengan sempurna, karena dia tidak mampu duduk ataupun berdiri. Apa yang harus dia lakukan saat ingin salat?
3. Terkadang pakaiannya tidak terhindar dari najis, seperti percikan air kencing atau sisa-sisa buang hajat. Sebab, dia buang air kecil atau buang air besar tanpa dia sadari.

Saya berharap mendapatkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Jawaban

Pertama, jika ayah Anda tidak sanggup berpuasa karena usianya sudah lanjut atau sakit yang dideritanya tidak kunjung sembuh, maka dia boleh berbuka dan mengganti puasanya setiap hari dengan memberi makan satu orang miskin. Ukurannya adalah setengah sha’ gandum, kurma, beras, dan lainnya, sesuai makanan pokok negeri setempat.

Kedua, jika ayah Anda tidak mampu berwudu, baik sendiri maupun dibantu orang lain, maka dia boleh bertayamum dengan debu yang suci.

Ketiga, jika ayah Anda tidak mampu menahan buang air kecil atau tidak dapat mengganti pakaiannya yang terkena najis, maka hendaklah dia shalat semampunya, karena pakaiannya yang kena najis itu dimaafkan .

Hendaklah dia bertayamum setiap hendak shalat. Akan tetapi, jika dia sanggup mencuci najisnya sendiri atau dengan bantuan orang lain untuk membersihkan pakaiannya, atau dia mampu mengganti pakaiannya dengan yang suci saat hendak shalat, maka dia harus melakukan hal tersebut . Ini sesuai dengan firman Allah ‘Azza wa Jalla ,

فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

“Maka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.” (QS. At-Taghaabun : 16)

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : atwa Nomor 11502

Lainnya

Kirim Pertanyaan