Pertanyaan Yang Diajukan Kepada Seseorang Yang Meninggal Dunia Di Dalam Kuburnya

3 menit baca
Pertanyaan Yang Diajukan Kepada Seseorang Yang Meninggal Dunia Di Dalam Kuburnya
Pertanyaan Yang Diajukan Kepada Seseorang Yang Meninggal Dunia Di Dalam Kuburnya

Pertanyaan

Apa pertanyaan yang diajukan kepada orang yang meninggal dunia setelah dimasukkan ke dalam kubur?

Jawaban

Banyak hadits sahih yang diriwayatkan secara mutawatir menegaskan pertanyaan dua malaikat tentang beberapa masalah akidah terhadap orang yang meninggal dunia setelah dikuburkan. Dalam Sahih al-Bukhari, Muslim dan selain keduanya, dari Anas bin Malik radhiyallahu `anhu, dia mengatakan, bahwa Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,

إن العبد إذا وُضع في قبره وتولى عنه أصحابه، وإنه ليسمع قرع نعالهم، أتاه ملكان فيقعدانه فيقولان: ما كنت تقول في هذا الرجل؟ لمحمد صلى الله عليه وسلم، فأما المؤمن فيقول: أشهد أنه عبد الله ورسوله. فيقال: انظر إلى مقعدك من النار قد أبدلك الله به مقعدًا من الجنة، فيراهما جميعًا

“Sesungguhnya ketika seorang hamba sudah diletakkan di kuburnya, sedangkan para pengantarnya sudah pergi dan ia pasti mendengar suara sandal-sandal mereka, dua malaikat datang kepadanya. Dua malaikat itu mendudukkan orang tersebut seraya bertanya, “Apa yang engkau katakan tentang orang ini?” Yakni tentang Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Orang Mukmin akan menjawab, “Saya bersaksi bahwa ia adalah hamba dan utusan Allah”. Dikatakan kepada hamba Mukmin tersebut, “Lihatlah tempat dudukmu yang dari neraka, telah Allah gantikan untukmu dengan tempat duduk dari surga”. Iapun melihat kedua-duanya.”

Qatadah berkata, “Disebutkan kepada kami bahwa kuburannya akan dilapangkan”. Kemudian kembali ke hadits Anas, dia berkata,

وأما المنافق والكافر فيقال له: ما كنت تقول في هذا الرجل؟ فيقول: لا أدري كنت أقول ما يقوله الناس. فيقال: لا دريت ولا تليت. ويُضرب بمطارق من حديد ضربة، فيصيح صيحة يسمعها من يليه غير الثقلين

“Adapun orang munafik dan kafir, akan ditanyakan kepadanya, “Apa yang engkau katakan tentang orang (yang diutus oleh Allah) ini?” Ia menjawab, “Tidak tahu. Dahulu aku pernah mengatakan apa yang dikatakan orang”. Maka dikatakanlah kepadanya, “Engkau tidak memahami apapun dan tidak membaca (mengikuti) al-Quran”. Orang itu kemudian dipukul keras dengan palu dari besi. Ia menjerit dengan satu jeritan yang didengar oleh semua makhluk yang berada di sekitarnya, kecuali jin dan manusia.”

Dalam kitab Sahih al-Bukhari dan Muslim juga, dari al-Barra bin `Azib radhiyallahu `anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

المسلم إذا سئل في القبر شهد أن لا إله إلا الله وأن محمدًا رسول الله، فذلك قوله: يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ

“Seorang Muslim bila ditanya di dalam kuburnya, niscaya dia akan bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah. Maka itulah yang dimaksud dengan firman Allah Ta’ala, Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.”

Dan di dalam Sahih Muslim, dari al-Barra bin `Azib dari Nabi shallallahu `alaihi wa sallam, beliau bersabda,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ قال: نزلت في عذاب القبر، فيقال له من ربك؟ فيقول: ربي الله ونبيي محمد صلى الله عليه وسلم، فذلك قوله عز وجل: يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat Nabi bersabda, “Ayat ini turun berkenaan dengan azab kubur. Dia akan ditanya, “Siapa Tuhanmu?”, kemudian dia akan menjawab, “Tuhanku Allah, Nabiku Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam”. Itulah yang dimaksud dengan firman Allah `Azza wa Jalla, ” Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.”

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 11365

Lainnya

Kirim Pertanyaan