Membaca Shalawat Atas Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam Pada Hari Jumat Dalam Jumlah Tertentu |
Pertanyaan
Sebuah hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu `anhu, dia mengatakan yang maknanya, bahwa orang yang mengerjakan salat Ashar pada hari Jumat kemudian bershalawat atas Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam tatkala dia masih duduk di tempatnya dengan lafal berikut:
“Allahumma shalli `ala Muhammadinin Nabiyyil ummiyyi wa `ala alihi wa sallim taslima (Ya Allah limpahkanlah salawat kepada Muhammad Nabi yang umi dan kepada keluarga beliau, dan limpahkah pula salam kedamaian)” sebanyak 80 kali, maka akan diampuni dosanya selama 80 tahun dan dicatat baginya kebaikan ibadah selama 80 tahun.
Penyusun kitab tersebut menyebutkan bahwa hadits ini diriwayatkan dari Ad-Daraquthni, dan bahwa Al-Hafizh Al-`Iraqi mengatakan, “Sesungguhnya hadits ini hasan.” Apakah hadits ini sahih? Bagaimana derajat kesahihannya? Bagaimana teks asli hadis tersebut jika memang sahih? Sebagai informasi wahai Syaikh yang mulia, bahwa hadits ini ditayangkan secara berulang-ulang di televisi Pakistan dalam iklan komersial milik salah satu group perniagaan selama bulan Ramadan.
Jawaban
Hadits ini tidak mempunyai sumber yang jelas, karena itu tidak boleh diamalkan. Membaca salawat atas Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam itu hukumnya mustahab (disunahkan) kapan saja, dan ditekankan lagi pada hari Jumat tanpa ada pengkhususan waktu tertentu pada hari tersebut. Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda,
“Barangsiapa bersalawat kepadaku satu kali, maka Allah bersalawat kepadanya sepuluh shalawat.”
Dan beliau Shallallahu `Alaihi wa Sallam juga bersabda,
“Hari terbaik adalah hari Jumat, maka perbanyaklah salawat kepadaku pada hari itu, sesungguhnya salawat kalian akan disampaikan kepadaku”. Seorang lelaki bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana salawat kami disampaikan kepadamu, sedangkan engkau bakal hancur?” Beliau bersabda, “Allah telah mengharamkan bagi bumi untuk memakan jasad para nabi.”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.