Menyalurkan Zakat Ke Sekolah, Tempat Anak Bersekolah

1 menit baca
Menyalurkan Zakat Ke Sekolah, Tempat Anak Bersekolah
Menyalurkan Zakat Ke Sekolah, Tempat Anak Bersekolah

Pertanyaan

Kebiasaan di beberapa tempat di wilayah Bihar di India adalah mengumpulkan zakat harta wajib, sedekah, zakat fitrah, dan kulit hewan kurban di satu tempat. Semuanya dicampur dan dijual.

Sebagian hasilnya disalurkan ke sekolah Islam sedangkan sebagiannya disalurkan ke SD, SMP, dan SMA tempat anak pezakat bersekolah. Perlu diketahui bahwa sekolah-sekolah tersebut tidak menyediakan makan untuk peserta didik.

Zakat disalurkan ke sana hanya untuk membayar gaji guru, membebaskan tanah, dan sejenisnya. Pertanyaan saya adalah:

1. Bolehkah zakat fitrah diserahkan kepada lembaga tersebut karena dia tidak menyalurkannya kepada fakir miskin pada waktu yang diharuskan syariat?

2. Bolehkan zakat dan sedekah disalurkan ke sekolah tempat anak-anak pezakat bersekolah sebab dalam keadaan ini penderma seolah-olah memakan sedekahnya sendiri?

Jawaban

Zakat mal dan fitrah harus disalurkan kepada fakir miskin dan seluruh pihak yang berhak menerima zakat yang telah disebutkan Allah dalam Al-Qur’an. Zakat tidak boleh disalurkan untuk lembaga sosial semisal sekolah dan masjid.

Zakat fitrah sendiri wajib disalurkan ke fakir miskin antara waktu tenggelamnya matahari malam idul fitri dan salat Id. Zakat fitrah ini boleh dikeluarkan sehari atau dua hari sebelum idul fitri dan penyalurannya kepada pihak yang berhak menerimanya tidak boleh diundurkan dari waktu ini. Adapun sedekah yang sifatnya sunah cakupannya lebih luas.

Ia boleh disalurkan kepada fakir miskin dan lembaga sosial, semisal masjid, sekolah atau lembaga amal. Namun, apabila penyedekah menentukan sedekahnya kepada pihak penerima tertentu, maka ketentuan tersebut wajib ditunaikan.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 18147

Lainnya

Kirim Pertanyaan