Menghafal Doa Istikharah Atau Membacanya dari Buku

1 menit baca
Menghafal Doa Istikharah Atau Membacanya dari Buku
Menghafal Doa Istikharah Atau Membacanya dari Buku

Pertanyaan

Terkait salat istikharah untuk memilih pekerjaan, hajat tertentu, atau yang lainnya, apakah disyaratkan untuk menghafal doanya yang bersumber langsung dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, atau boleh membacanya dari buku saja?

Kemudian setelah saya salat, bagaimana saya tahu atau merasakan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menunjukkan kepada saya untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan? Syekh yang mulia, saya mohon penjelasan.

Jawaban

Menghafal doa istikharah atau membacanya dari buku boleh-boleh saja. Anda harus bersungguh-sungguh menghadirkan hati, khusyuk karena Allah, dan jujur dalam berdoa.

Kemudian, Anda boleh berkonsultasi kepada orang terpercaya yang bijak memberi nasihat dan banyak makan asam garam kehidupan.

Ketika dada Anda terasa lapang untuk salah satu pilihan, maka itu pertanda bahwa Allah telah memilihkan hal tersebut bagi ِِAnda.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 8864

Lainnya

  • Yang sesuai dengan sunah adalah merapatkan saf dan menyamakan pundak dan tumit, berdasarkan banyak hadits yang menjelaskan masalah ini....
  • Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam membaca qunut saat terjadi bencana. Beliau mendoakan kehancuran orang-orang kafir yang sewenang-wenang dan...
  • Orang yang mengerjakan shalat tahajud atau shalat sunah lainnya (setelah membaca surat al-Fatihah) boleh membaca sebagian surat-surat Alquran, meskipun...
  • Shalat gerhana termasuk shalat yang mempunyai sebab. Menurut pendapat yang terkuat, shalat yang mempunyai sebab tidak tergolong dalam larangan...
  • Para ulama berbeda pendapat mengenai shalat wustha, apakah ia adalah shalat Ashar, Subuh, Zuhur, Magrib, atau Isya. Atau, ia...
  • Apabila realitasnya sebagaimana yang diutarakan, maka berilah penjelasan kepada orang tua tersebut bahwa tambahan kata itu harus ditinggalkan. Sebab,...

Kirim Pertanyaan