Konsekuensi Mengakhirkan Waktu Shalat atau Meninggalkannya Secara Sengaja

1 menit baca
Konsekuensi Mengakhirkan Waktu Shalat atau Meninggalkannya Secara Sengaja
Konsekuensi Mengakhirkan Waktu Shalat atau Meninggalkannya Secara Sengaja

Pertanyaan

Apabila seorang ibu mengakhirkan seluruh salat dari waktu-waktunya, dan menganjurkan hal itu kepada semua anak perempuannya baik yang besar ataupun yang kecil, maka apa hukumnya?

Pertanyaan

Apabila seorang ibu mengakhirkan seluruh salat dari waktu-waktunya, dan menganjurkan hal itu kepada semua anak perempuannya baik yang besar ataupun yang kecil, maka apa hukumnya?

Jawaban

Jika wanita itu berbuat demikian, maka dia telah murtad. Dia telah merusak buah hatinya dari suaminya. Dia harus diminta untuk bertobat. Sekiranya dia bertobat dan konsisten, maka Alhamdulillah.

Namun jika dia tetap melakukan itu, maka permasalahan ini harus diajukan kepada pengadilan syariat agar memisahkan antara perempuan itu dengan suaminya, supaya dia menjalani hukuman syar’i berupa eksekusi mati.

Itu berdasarkan kepada hadits Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

من بدل دينه فاقتلوه

“Orang yang menukar agamanya, maka bunuhlah dia”

Ini sekiranya dia mengakhirkan shalat dari waktunya, seperti menunda shalat ashar sampai terbenam matahari atau subuh hingga terbit matahari.

Karena sesungguhnya hukum menunda pelaksaan shalat dari waktunya tanpa ada sebab yang syar’i seperti meninggalkan shalat.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 2255 | Link

Lainnya

Kirim Pertanyaan