Jaminan |
Pertanyaan
Kami mendengar sebagian ulama membolehkan seseorang untuk memberi jaminan kepada warga negara India, Pakistan dan warga negara lain yang ingin tinggal di Kuwait atau Arab Saudi dengan membayar sejumlah uang.
Mereka mengutarakan alasan bahwa orang tersebut adalah sopir atau juru masaknya, dan lain sebagainya, padahal sebenarnya tidak. Akan tetapi, dia berbohong kepada pihak yang berwenang. Di antara orang-orang yang diberi jaminan ada yang kafir, ada pula yang muslim.
Sebagian orang mengatakan bahwa Anda termasuk ulama yang mengizinkan hal tersebut. Kami sekedar ingin penegasan dan penjelasan perkara tersebut. Mohon keterangan mengenai hal itu. Jika Anda berkenan, mohon dibuatkan fatwa secara tertulis.
Jawaban
Dengan kondisi seperti itu, maka seseorang tidak boleh mendatangkan tenaga kerja dengan alasan bekerja di rumahnya. Apalagi dia membiarkan mereka bekerja pada orang lain dan mengambil biaya sebesar lima ratus riyal dari setiap orang, sebagai ganti dari pemberian jaminan. Hukum asli keharamannya terdapat pada tindakannya mengambil sejumlah uang dari setiap pekerja tanpa ada imbalan apa-apa.
Ini merupakan taktik untuk memakan harta orang lain dengan cara yang tidak benar. Selain itu, ini juga merupakan perbuatan bohong, meremehkan pemerintah, dan membangkang dari undang-undang negara yang melarang hal tersebut demi kemaslahatan umum. Tindakan ini membuka peluang terjadinya banyak peristiwa buruk di tengah-tengah masyarakat karena munculnya pekerja-pekerja berkarakter buruk dan perusak.
Tidak pernah ada fatwa baik dari saya juga Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa yang membolehkan hal tersebut. Orang yang mengklaim demikian berarti benar-benar telah melakukan kekeliruan atau mungkin kebohongan.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.