Meletakkan Uang Atau Hadiah Di Dalam Kemasan Barang Yang Dijual

1 menit baca
Meletakkan Uang Atau Hadiah Di Dalam Kemasan Barang Yang Dijual
Meletakkan Uang Atau Hadiah Di Dalam Kemasan Barang Yang Dijual

Pertanyaan

Beberapa hari yang lalu saya pergi ke sebuah toko kelontong untuk membeli susu untuk anak-anak saya. Kemudian si penjual berkata kepada saya, “Kami memiliki jenis susu yang di dalamnya terdapat hadiah uang tunai dalam bentuk riyal, mulai dari satu riyal sampai 500 riyal.”

Saya membeli empat bungkus sambil berharap mendapatkan uang. Dalam dua kotak saya mendapatkan masing-masing satu riyal, di kotak ketiga sepuluh riyal, dan di kotak keempat lima ratus riyal.

Apakah uang tersebut halal bagi saya? Jika tidak, apa yang harus saya lakukan? Jika itu haram, mengapa Anda tidak melarangnya sehingga orang tidak terjatuh ke dalam hal yang haram. Berilah kami petunjuk. Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan.

Jawaban

Pada dasarnya, tidak boleh meletakkan uang atau hadiah di dalam kemasan dan barang yang dijual karena hal tersebut mengakibatkan para pembeli tertipu, menarik banyak pelanggan, dan para pembeli berpaling dari barang yang tidak memiliki hal serupa. Membeli susu kemasan yang di dalamnya terdapat uang dalam jumlah yang berbeda di setiap kotak dengan harapan mendapatkan uang tersebut tidak dibolehkan menurut syariat.

Bahkan, hal ini termasuk judi yang diharamkan oleh Allah karena mengandung unsur tipuan dan ketidakpastian dan termasuk ke dalam riba karena pada hakikatnya pembeli mengambil kembali sebagian dari uang yang telah dia bayarkan atau lebih dan ini adalah riba yang diharamkan karena ketidaktahuan tentang sama atau tidaknya uang yang dibayarkan dengan uang yang diambil adalah seperti mengetahui adanya perbedaan jumlah uang tersebut.

Berdasarkan ini, maka Anda tidak boleh mengambil uang yang Anda dapatkan dalam susu kemasan tersebut. Jika memungkinkan, Anda harus mengembalikan uang tersebut kepada pihak yang menyuplainya. Jika tidak memungkinkan, maka sedekahkanlah uang tersebut kepada fakir miskin.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 20656

Lainnya

Kirim Pertanyaan