Doa Masuk Masjid

3 menit baca
Doa Masuk Masjid
Doa Masuk Masjid

Pertanyaan

Seorang laki-laki masuk masjid seraya mengucapkan “Bismillah A’udzubillahil ‘Azhim wa Biwajhihil Karim wa Sulthanihil Qadim min asy-Syaithanirrajim Allahummaftahli Abwaba Rahmatik.” Sementara itu, ada juga laki-laki lain masuk masjid dengan mengucapkan (Assalamu ‘Alaikum) tanpa mengucapkan dzikir-dzikir di atas. Perselisihan pendapat tentang masalah tersebut sempat terjadi dan masing-masing berpendapat bahwa pendapatnyalah yang benar. Mohon kami diberi penjelasan tetang pendapat yang benar. Semoga Allah memberi pahala kepada Anda.

Jawaban

Ada hadits Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tentang dzikir-dzikir masuk masjid yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Dawud, Nasa`i, Ibnu Majah, dan selain mereka dari Abu Humaid atau Abu Usaid radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi Shallallahu Alaihi wa sallam bersabda,

إذا دخل أحدكم المسجد فليسلم على النبي صلى الله عليه وسلم، ثم ليقل: اللهم افتح لي أبواب رحمتك، وإذا خرج فليقل: اللهم إني أسألك من فضلك

“Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka hendaknya dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berdoa “Allaahumma-ftah lii abwaaba rahmatik” (Ya Allah, bukakanlah pintu rahmat-Mu bagiku). Jika keluar dari masjid, hendaknya dia berdoa “Allaahumma innii as’aluka min fadhlik” (Ya Allah, aku memohon sebagian karunia-Mu).”

Dalam riwayat Muslim tidak ada ungkapan,

فليسلم على النبي – صلى الله عليه وسلم

“Hendaknya dia mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.”

Ibnu as Sunni menambahkan dalam riwayatnya,

وإذا خرج فليسلم على النبي صلى الله عليه وسلم، وليقل: اللهم أعذني من الشيطان الرجيم

“Dan ketika keluar (dari masjid), hendaklah dia mengucapkan salam kepada Nabi shallallahu `alaihi wa sallam dan mengucapkan “Allaahumma a’idzni mina-sy-syaythaani-r-rajiim (Ya Allah, lindungilah aku dari setan yang terkutuk).”

Redaksi tambahan ini diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Abu Hatim, dan Ibnu Hibban di dalam kitab Sahih masing-masing.

Dalam masalah ini juga ada riwayat oleh Abu Dawud dengan sanad yang baik dari Haywah bin Syuraih, dia berkata aku pernah bertemu dengan ‘Uqbah bin Muslim lalu aku berkata kepadanya saya mendengar bahwa kamu pernah menceritakan riwayat yang berasal dari Abdullah bin `Amr radhiyallahu ‘anhu,

أن النبي صلى الله عليه وسلم كـان إذا دخل المسجد يقول: أعوذ بالله العظيم، وبوجهه الكريم، وسلطانه القديم، من الشيطان الرجيم، قال: أقط؟ قلت: نعـم، قـال: (فإذا قال ذلك، قال الشيطان: حفظ مني سائر اليوم)

“Bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, apabila masuk ke masjid, membaca “Audzu bi-llahi al-`Azhim wa bi wajhi-hi al-Karim wa Sulthanihi al-Qadim min-asy-syaithanir rajim (aku berlindung kepada Allah yang Maha Agung, Wajah-Nya yang Maha Mulia, dan kekuasaan-Nya yang Qadim (dahulu tidak ada awalnya) dari gangguan setan yang terkutuk).” Dia bertanya (Abdullah bin Amr), “Apakah itu saja?” Aku menjawab (Uqbah bin Muslim), “Ya.” Dia (Abdullah bin Amr) kemudian meneruskan, “Barangsiapa membaca itu, maka setan akan berkata kepadanya, “Dia terjaga dariku sehari ini penuh.” Diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang baik.

Ada pula hadits yang diriwayatkan oleh Anas radhiyallahu ‘anhu dan lainnya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كـان إذا دخل المسجد قال: بسم الله، اللهم صل على محمد، وإذا خرج قال: بسم الله، اللهم صل على محمد

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila masuk ke dalam masjid, membaca “Bismillah, Allahumma Shalli ‘ala Muhammad (dengan nama Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada Nabi Muhammad). Apabila keluar darinya, ia membaca “Bismillah, Allahumma Shalli ‘ala Muhammad (dengan nama Allah, limpahkanlah rahmat dan kemuliaan kepada Nabi Muhammad).” Dikeluarkan oleh Ibnu as Sunni dan derajat hadis ini adalah hasan.

Adapun mengucapkan ‘Assalamu’alaikum’ ketika masuk masjid sebelum zikir yang disebutkan di atas, sepengetahuan kami, tidaklah memiliki dalil. Hanya saja, yang dianjurkan untuk diamalkan ketika masuk masjid adalah apa yang telah kami sebutkan tadi.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 17823

Lainnya

Kirim Pertanyaan