Dengki

2 menit baca
Dengki
Dengki

Pertanyaan

Apakah di dalam Islam ada hasad (kedengkian)? Jika ada kedengkian antar orang-orang, maka bagaimana berinteraksi dengan mereka?

Jawaban

Hasad atau dengki adalah mengharapkan nikmat yang diberikan oleh Allah kepada orang lain hilang. Allah telah memerintahkan Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam untuk berlindung kepada-Nya dari keburukan orang yang dengki jika dia mendengki. Allah Ta’ala berfirman,

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh”(1) dari kejahatan makhluk-Nya(2) Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita.(3) Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul.(4) Dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5)

Makna “apabila dia dengki” adalah jika dia menampakkan kedengkian yang ada di dalam dirinya, melakukan hal-hal yang muncul dari kedengkian tersebut, dan melakukan keburukan terhadap orang yang dia dengki.
Dengki memiliki beberapa tingkatan:

Pertama, Menginginkan nikmat hilang dari saudaranya yang Muslim walaupun tidak berpindah kepadanya, tetapi ia tidak suka dan merasa sakit jika Allah memberikan nikmat kepada orang lain.

Kedua, Menginginkan nikmat hilang dari orang lain karena dia menginginkannya, dengan harapan akan berpindah kepadanya.

Ketiga, Ingin mendapatkan nikmat yang sama dengan nikmat yang didapatkan orang, tanpa mengharaplan nikmat itu hilang dari orang lain tersebut. Yang terakhir ini dibolehkan dan tidak termasuk hasad sama sekali, tetapi itu adalah gibtah.

Orang yang dengki merugikan dirinya sendiri dari tiga sisi:

Pertama, Mendapatkan dosa karena dengki diharamkan.

Kedua, Tidak sopan kepada Allah Ta’ala karena hakikat dengki adalah tidak suka dengan pemberian Allah kepada hamba-Nya dan protes terhadap apa yang dilakukan oleh Allah.

Ketiga, Hatinya pedih karena sering gelisah dan gundah.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 20969

Lainnya

Kirim Pertanyaan