Bertawasul Kepada Allah Dengan Nama-nama-Nya Yang Paling Indah

1 menit baca
Bertawasul Kepada Allah Dengan Nama-nama-Nya Yang Paling Indah
Bertawasul Kepada Allah Dengan Nama-nama-Nya Yang Paling Indah

Pertanyaan

Allah Ta’ala berfirman,

وَلِلَّهِ الأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا

“Hanya milik Allah asma-ul husna , maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma-ul husna itu.” (QS. Al-A’raaf: 180)

Apa hukum orang yang bertawasul dengan al-asma’ al-husna (nama-nama Allah yang paling indah)? Apakah bertawasul menggunakan sepuluh nama dari al-asma’ al-husna, sebagian besarnya, ataukah menggunakan salah satu daripadanya saja yang sesuai dengan jenis permintaannya agar terkabul?

Jawaban

Berdoa kepada Allah menggunakan al-asma’ al- husna dan bertawasul kepada-Nya dengan nama-nama-Nya yang paling indah itu adalah sesuatu yang diperintahkan oleh syariat, berdasarkan firman (Allah) Ta’ala, “Hanya milik Allah al-asma’ al-husna , maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut al-asma al-husna itu”. dan berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam, bahwasanya beliau bersabda,

إن لله تسعة وتسعين اسمًا، مائة إلا واحد، من أحصاها دخل الجنة

“Allah memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Siapa yang menghitungnya (menjaganya) maka dia akan masuk surga.”

Orang yang berdoa kepada Allah boleh bertawasul menggunakan nama Allah yang mana saja, yang dengan itu Allah menamai diri-Nya, atau Rasulullah shallahu `alaihi wa sallam menyebut-Nya. Tapi jika dia memilih dari nama-nama-Nya yang paling indah itu salah satu nama Allah yang sesuai dengan permintaannya maka itu lebih baik, seperti Ya Mughits aghitsni (Wahai Yang Maha Menolong, tolonglah saya), Ya Rahman irhamni (Wahai Yang Maha Pengasih, kasihilah saya), “Rabbi-ghfir-lii wa-rham-nii inna-ka anta at- tawwaab ar-rahiim (Ya Tuhan, ampuni dan kasihilah saya, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat dan Maha Pengasih)”.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 5318

Lainnya

  • Tawaf di Ka`bah seperti shalat . Dengan demikian, syaratnya juga sama, hanya saja dalam thawaf dibolehkan berbicara. Suci merupakan...
  • Benar, aqiqah ini sah, akan tetapi menunda pelaksanaan aqiqah yang seharusnya dilaksanakan pada hari ketujuh dari kelahiran ini menyalahi...
  • Hukum asal dalam syariat Islam bahwa setiap mayat dikuburkan di kuburan tersendiri jika memungkinkan dan tidak dikuburkan bersama mayat...
  • Jika faktanya sebagaimana yang Anda sebutkan maka hadits tersebut tidak di tujukan kepada Anda. Kami mohon kepada Allah agar...
  • Hari dalam Islam dimulai dari fajar yang kedua (fajar sadiq) terbit. (Allah) Ta’ala berfirman, أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ...
  • Tidak ada ketentuan tempat untuk memberi nama anak, bahkan masalah tempat ini sangat luwes dalam syariat Islam. Wabillāhittaufīq, wa...

Kirim Pertanyaan