Meninggalkan Tarekat-tarekat Sufi |
Pertanyaan
Saya kirimkan syair kepada Anda yang sebelumnya telah dikirimkan oleh seorang wanita kepada saya. Ia mengatakan bahwa suaminya mengikuti sebuah tarekat sufi Muhammad al-Faituri Hamudah dan wanita tersebut ingin mengetahui kebenaran. Saya telah menjelaskan bantahan kepadanya dan ia puas, namun saya tidak mampu menjelaskan bantahan kepada suami dan ayahnya.
Keduanya (suami dan ayahnya) mengatakan kepada saya bahwa mereka benar. Mereka juga meminta kepada saya untuk mendatangkan dalil dari seorang ulama yang terkenal, bukan dari saya sendiri. Saya mohon diberi bantahan mengenai syair yang ada dalam lampiran ini yang dikarang oleh Muhammad Hamudah sebagaimana yang telah disebutkan.
Jawaban
Tarekat-tarekat sufi adalah tarekat yang bertentangan dengan petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kita diwajibkan untuk senantiasa mengikuti sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menjauhi segala yang bertentangan dengan sunnah beliau, karena hal itu bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat.
Setelah membaca lembaran yang dilampirkan, kami mendapati adanya kata-kata bid’ah dan pujian-pujian yang berlebihan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hukumnya wajib meninggalkan tasawuf dan tarekat-tarekatnya, kembali kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, serta beramal sebagaimana salaf saleh dari kalangan para sahabat dan tabi’in. Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
“Dan umat ini akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan, semuanya di neraka kecuali satu.” Kami (sahabat) bertanya: “Siapa golongan yang satu itu wahai Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam?” Beliau menjawab: “Yaitu mereka yang berada di atas jalan yang aku dan sahabatku lalui hari ini.”
Dan Nabi Muhammad shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
“Hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnah (ajaran)-ku dan sunnahnya Khulafaur Rasyidin sepeninggalku. Peganglah sunnah tadi erat-erat dan gigitlah dengan gerahammu. Dan jauhilah perkara yang diada-adakan, karena setiap yang diada-adakan adalah bid`ah dan setiap bid`ah adalah kesesatan.”
Semoga Allah memberikan taufik kepada kami dan kepadamu serta seluruh kaum Muslimin untuk kebaikan dan perbaikan.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.