Meminta kepada Para Pelayan Asmaul Husna untuk Mewujudkan Keinginan

2 menit baca
Meminta kepada Para Pelayan Asmaul Husna untuk Mewujudkan Keinginan
Meminta kepada Para Pelayan Asmaul Husna untuk Mewujudkan Keinginan

Pertanyaan

Saat berdoa, apakah seorang Muslim boleh mengucapkan, "Kabulkanlah dan penuhilah keperluanku, wahai para pelayan Asmaul Husna"?

Jawaban

Meminta kepada para pelayan Asmaul Husna untuk mewujudkan keinginan adalah kesyirikan, karena hal itu merupakan permintaan kepada selain Allah, yaitu kepada para pelayan gaib yang tidak pasti keberadaannya dan tidak kita ketahui dasar yang menjadi pijakannya. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنْ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ مَنْ لاَ يَسْتَجِيبُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَهُمْ عَنْ دُعَائِهِمْ غَافِلُونَ وَإِذَا حُشِرَ النَّاسُ كَانُوا لَهُمْ أَعْدَاءً وَكَانُوا بِعِبَادَتِهِمْ كَافِرِينَ

“Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang menyembah sembahan-sembahan selain Allah yang tiada dapat memperkenankan (doa)-nya sampai hari kiamat dan mereka lalai dari (memperhatikan) doa mereka? Dan apabila manusia dikumpulkan (pada hari kiamat) niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka.” (QS. Al-Ahqaf : 5-6)

وَمَنْ يَدْعُ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ لاَ بُرْهَانَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِنْدَ رَبِّهِ إِنَّهُ لاَ يُفْلِحُ الْكَافِرُونَ

“Dan barangsiapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalilpun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung” (QS. Al-Mu’minun : 117)

Allah juga berfirman,

وَلاَ تَدْعُ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لاَ يَنْفَعُكَ وَلاَ يَضُرُّكَ فَإِنْ فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إِذًا مِنَ الظَّالِمِينَ وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللَّهُ بِضُرٍّ فَلا كَاشِفَ لَهُ إِلا هُوَ

“Dan janganlah kamu menyembah apa-apa yang tidak memberi manfaat dan tidak (pula) memberi mudharat kepadamu selain Allah; sebab jika kamu berbuat (yang demikian) itu, maka sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk orang-orang yang zalim”. “Jika Allah menimpakan sesuatu kemudaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia.” (QS. Yunus : 106-107)

dan juga berfirman,

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا

“Dan sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS. Al-Jin : 18)

Dalam ayat lain, Allah berfirman,

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا

“Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.” (QS. Al-Jin : 6)

Ada pula riwayat dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam, bahwa dia bersabda,

إذا سألت فاسأل الله، وإذا استعنت فاستعن بالله

“Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah.”

Masih banyak ayat dan hadits lain yang menunjukkan bahwa berdoa untuk mendatangkan kebaikan atau menolak keburukan hanyalah kepada Allah.

Oleh sebab itu, mengalihkannya kepada selain Allah adalah kesyirikan karena berdoa termasuk ibadah.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor : 3321

Lainnya

Kirim Pertanyaan