Melakukan Shalat di Belakang Imam yang Meminta Pertolongan kepada Kuburan |
Pertanyaan
Jika ada seorang imam masjid meminta pertolongan kepada kuburan dan berkata, "Ini adalah kuburan-kuburan para wali. Kita meminta pertolongan kepada mereka sebagai perantara antara kita dengan Allah".
Apakah saya boleh bermakmum di belakangnya, sedangkan saya orang yang menyeru kepada tauhid? Saya juga berharap Anda dapat menjelaskan kepada saya lebih banyak tentang nazar, istigasah, dan tawasul.
Jawaban
Jika Anda yakin bahwa orang yang menjadi imam itu meminta tolong kepada kuburan atau bernazar untuk mereka, maka Anda tidak boleh shalat sebagai makmumnya karena dia musyrik.
Orang musyrik tidak sah menjadi imam dan shalatnya juga tidak sah. Karena itu, seorang Muslim tidak diperkenankan menjadi makmum baginya, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-An’am : 88)
“Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu: “Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya amalmu akan terhapus dan kamu pasti akan termasuk orang-orang yang merugi. Karena itu, maka hendaklah Allah saja kamu sembah dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur” (QS. Az-Zumar : 65-66)
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.