Perkataan Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam Bahwa Perempuan Adalah Aurat |
Pertanyaan
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
المرأة عورة“Perempuan adalah aurat”
Apakah derajat hadis ini dhaif atau sahih dan apa makna hadis ini?
Jawaban
Hadis ini sahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dengan lafal,
“Perempuan adalah aurat, apabila ia keluar maka syaitan menghiasinya”
At-Tirmidzi berkata: “Hadis hasan gharib” dan diriwayatkan juga oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahih mereka dan diriwayatkan juga oleh ulama hadis yang lain.
Makna hadisnya adalah: bahwasanya selama perempuan berada di dalam rumah itu lebih baik dan lebih menjaganya serta lebih jauh daya tarik dan pesonanya. Jika dia keluar maka syetan akan memanfaatkannya lalu menggodanya dan menggoda orang lain dengan keberadaanya kecuali orang-orang yang disayangi Allah. Juga karena dia memberikan kesempatan kepada syetan untuk menguasainya yaitu keluarnya dia dari rumah.
Yang dianjurkan bagi perempuan muslimah yang beriman kepada Allah dan hari akhir adalah menetap di rumah dan tidak keluar kecuali karena suatu kebutuhan dengan tetap menutupi seluruh tubuhnya dan tidak memakai hiasan serta wangi-wangian. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu.” (QS. Al-Ahzab: 33)
Dan firman Allah Subhanahu,
“Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka” (QS. Al-Ahzab: 53) Ayat al-Quran.
Jika tidak demikian dia akan jatuh ke dalam perangkap lelaki fasik dan nakal apalagi di pasar, tempat-tempat wisata, dan tempat-tempat pertemuan. Dan di zaman sekarang ini sangatlah banyak.
Kita senantiasa berdoa semoga Allah memperbaiki kondisi kaum muslimin. Laa Hawla Wa laa Quwwata Illaa Bi-llahi al- ‘Aliyyi al-Adziim” (Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung)”.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.