Apakah Suami Boleh Menarik Kembali Hadiah Rumah Yang Telah Diberikannya kepada Istri?

1 menit baca
Apakah Suami Boleh Menarik Kembali Hadiah Rumah Yang Telah Diberikannya kepada Istri?
Apakah Suami Boleh Menarik Kembali Hadiah Rumah Yang Telah Diberikannya kepada Istri?

Pertanyaan

Seorang lelaki memberi istrinya sebuah rumah lengkap dengan perabotannya. Apakah masih dimungkinkan baginya untuk meminta kembali hadiah tersebut, dan bagaimana caranya?

Jawaban

Jika sang istri belum menerima hadiah yang diberikan oleh suaminya dengan serah-terima yang berlaku umum menurut adat, maka dia boleh menarik kembali hadiahnya. Namun perbuatan seperti itu dianggap keluar dari nilai-nilai akhlak yang mulia. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

العائد في هبته كالكلب يعود في قيئه

“Orang yang meminta kembali hadiahnya sama seperti anjing yang menjilat kembali muntahannya.”

Apabila sang istri telah menerimanya (dengan serah-terima yang sah menurut kebiasaan), maka harta tersebut sudah menjadi miliknya. Secara syariat, suami tidak boleh mengambilnya kembali kecuali atas kerelaan sang istri. Namun, meskipun sang istri rela, tindakan menarik kembali hadiah tersebut termasuk perbuatan yang menjatuhkan wibawa dan bertentangan dengan kemuliaan akhlak.

Jika terjadi perselisihan antara keduanya, apakah sudah menjadi hak milik atau belum, maka keputusan akhirnya diserahkan kepada pengadilan agama.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 847

Lainnya

  • Tarekat Tijaniyah adalah tarekat yang mungkar yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, karena mengandung bid’ah, kemungkaran, dan kesyirikan yang...
  • Benar. Hal itu boleh dilakukan oleh orang yang berpuasa dan tidak berpengaruh terhadap keabsahannya, jika berhati-hati dengan menjaga masuknya...
  • Dia wajib berpuasa. Dia juga wajib mandi pada hari itu, meskipun setelah terbit fajar. Menunda mandi wajib hingga setelah...
  • Fitnah itu bermacam-macam. Yang dimaksudkan dengan uzlah adalah menghindari jalan yang dapat menyebabkan fitnah dan sumber kesesatan dan Anda...
  • Sebagian ulama memberikan rukhshah (keringanan) untuk meng-qashar shalat yang bilangannya empat rakaat, dan tidak berpuasa selama dalam perjalanan. Jumhur...
  • Pertama, naskh itu hukumnya ja’iz (bisa saja terjadi menurut syar`i) dan waqi` (terjadi). Allah Ta’ala berfirman, مَا نَنْسَخْ مِنْ...

Kirim Pertanyaan