Menunda Shalat Asar Karena Pekerjaan

1 menit baca
Menunda Shalat Asar Karena Pekerjaan
Menunda Shalat Asar Karena Pekerjaan

Pertanyaan

Apa hukum syariat menunda shalat Asar sampai menjelang masuk waktu shalat Magrib karena terikat menangani beberapa pasien sakit. Pihak fakultas juga tidak mengizinkan untuk pergi sampai selesai menangani pasien dan mendapat izin dari dokter spesialis?

Jawaban

Dalam melakukan proses operasi, seorang dokter spesialis hendaknya memperhatikan waktu yang sekiranya tidak menghambat pelaksanaan shalat pada waktunya. Tapi dalam kondisi darurat diperbolehkan menjamak dua shalat dengan jamak takdim atau jamak ta`khir, seperti Zuhur dengan Asar, atau Magrib dengan Isya berdasarkan tingkat daruratnya.

Adapun jika shalat yang tidak bisa dijamak dengan shalat setelahnya seperti Asar dengan Subuh, apabila memungkinkan maka harus dilaksanakan pada waktunya walaupun secara bergantian dengan para karyawan, kemudian yang lain melaksanakan shalat setelahnya (dan itu baik). Tetapi jika tidak memungkinkan, maka tidak masalah menunda shalat lalu mengqadanya setelah selesai proses operasi karena kondisi darurat. Dan darurat itu dinilai berdasarkan kadarnya.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 21103

Lainnya

  • Imam duduk pada tasyahud awal sesuai keperluannya. Yang paling afdal adalah dengan bershalawat untuk Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam...
  • Para wanita tidak wajib melakukan shalat fardu lima waktu secara berjamaah. Salat di dalam rumah lebih baik bagi mereka...
  • Duduk istrahat merupakan salah satu sunah shalat bagi imam, makmum dan orang yang shalat sendirian. Dan mengikuti imam adalah...
  • Ruku sebelum sampai pada shaf lalu berjalan menuju shaf termasuk bertentangan dengan As-Sunnah dan dilarang. Imam al-Bukhari meriwayatkan di...
  • Dalam hadis terdapat beberapa sifat doa istiftah, seperti: “Allahu akbar kabiira wa-l-hamdulillah katsiira wa subhaanallahi bukrata wa ashiila” sekali...
  • Alhamdulillah Wahdahu (segala puji hanyalah bagi Allah saja). Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi yang tidak ada nabi...

Kirim Pertanyaan