Hadits, “Kesombongan Adalah SelendangKu Dan Kebesaran Adalah PakaianKu” |
Pertanyaan
Hadits Abu Hurairah yang berstatus marfu’ menurut Muslim,
العظمة إزاري، والكبرياء ردائي، فمن نازعني واحداً منهما عذبته“Kebesaran itu selendang-Ku dan keagungan itu pakaian-Ku. Maka barangsiapa yang menyaingi-Ku dalam keagungan dan kebesaran-Ku, Aku akan melemparkannya ke neraka.”
Bagaimana cara memahami hadits ini dengan benar? Apakah boleh menghubungkan pakaian dan selendang dengan Allah secara mutlak? Apakah akhir dari suatu perkara mesti ditafsirkan?
Jawaban
Imam al-Khaththabi rahimahullahu ta’ala dalam penjelasannya terhadap kitab Sunan Abu Dawud berkata, “Makna hadits, bahwa kesombongan dan kebesaran adalah dua sifat khusus yang hanya dimiliki oleh Allah dan tidak boleh disekutui oleh siapa pun, dan tidak satu makhluk pun dibolehkan memakainya, karena sifat makhluk adalah merendahkan hati dan tunduk.
Kedua sifat itu diilustrasikan dengan selendang dan pakaian adalah sebagai perumpamaan. Dia berfirman wallahu a’lam sebagaimana selendang dan pakaian seorang hamba tidak boleh disekutui oleh orang lain, maka begitu juga tidak ada satu makhluk pun boleh menyekutui-Ku pada kesombongan dan kebesaranKu. Wallahu A’lam. Selesai perkataannya.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.