Penanya Meminta Agar Setiap Orang Yang Membaca Suratnya Untuk Menyampaikan Salamnya Kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Abu Bakar, Dan Umar Radhiyallahu ‘Anhuma

2 menit baca
Penanya Meminta Agar Setiap Orang Yang Membaca Suratnya Untuk Menyampaikan Salamnya Kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Abu Bakar, Dan Umar Radhiyallahu ‘Anhuma
Penanya Meminta Agar Setiap Orang Yang Membaca Suratnya Untuk Menyampaikan Salamnya Kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Abu Bakar, Dan Umar Radhiyallahu ‘Anhuma

Pertanyaan

Saya memiliki sekitar enam puluh kaset Al-Quran, hadits, khotbah, dan buku-buku Islami. Saya ingin agar pahalanya tetap mengalir setelah saya wafat. Apakah kaset-kaset tersebut saya hibahkan ke beberapa masjid, atau saya hadiahkan ke beberapa teman, atau saya harus berwasiat agar kaset-kaset tersebut dihibahkan setelah saya wafat? Manakah yang lebih tepat, saya hibahkan semasa hidup atau setelah wafat agar anak-anak saya bisa memanfaatkannya. Semoga Allah memberi balasan yang lebih baik.

Demikian surat ini saya sampaikan. Saya juga meminta kepada setiap yang membaca surat ini agar mendoakan saya di Masjid al-Haram, Mekah, jika dia berada di sana, dan menyampaikan salam saya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Abu Bakar, dan Umar ridhwanullahu ‘alaihima (ini adalah amanah). Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wa Barakatuh.

Jawaban

Pertama, semua itu merupakan amalan yang baik dan terpuji, tetapi hendaklah Anda berupaya untuk melakukan perbuatan yang paling besar maslahatnya, dan yang paling bermanfaat untuk anak-anak Anda baik saat Anda hidup atau setelah wafat. Kami memohon kepada Allah agar memberi Anda taufik dan tetap dalam kebenaran.

Kedua, dalam pertanyaan Anda tertera kalimat “saya berharap kepada setiap orang yang membaca surat ini untuk menyampaikan salam saya kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Abu Bakar, dan Umar radhiyallahu ‘anhum”.

Kami jelaskan kepada Anda bahwa menitipkan salam kepada orang lain untuk disampaikan kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam atau orang lain yang sudah meninggal dunia tidak ada dasar syariatnya, bahkan merupakan bidah. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

كل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار

“Setiap bidah adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya di neraka.”

Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk meninggalkan perbuatan semacam itu dan memperingatkan orang lain bahwa hal itu tidak boleh. Dengan karunia yang Allah berikan kepada kita, Allah akan menyampaikan salam kita kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa sallam di manapun kita berada. Ini telah dijelaskan dalam sebuah hadits, bahwa beliau Shallallahu ‘Alaihi wa sallam bersabda,

إن لله في الأرض ملائكة سياحين يبلغوني من أمتي السلام

“Sesungguhnya Allah mempunyai para malaikat di muka bumi yang bertugas menyampaikan salam umatku kepadaku.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nasa’i, dan yang lainnya)

Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

خير أيامكم يوم الجمعة، فأكثروا علي من الصلاة فيه، فإن صلاتكم تبلغني حيث كنتم

“Hari terbaik bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah shalawat kepadaku di hari tersebut, karena sesungguhnya shalawat kalian akan sampai kepadaku di mana pun kalian berada.”

Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda,

لا تجعلوا قبري عيدًا، ولا بيوتكم قبورًا، وصلوا عليّ، فان صلاتكم تبلغني أين كنتم

“Janganlah jadikan kuburanku sebagai (tempat) perayaan, dan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Bershalawatlah kalian kepadaku karena itu akan sampai di manapun kalian berada.”

Masih banyak lagi hadits lain yang semakna dengan ini.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 19957

Lainnya

Kirim Pertanyaan