Orang Yang Paling Pantas Berada Dalam Saf di Belakang Imam

2 menit baca
Orang Yang Paling Pantas Berada Dalam Saf di Belakang Imam
Orang Yang Paling Pantas Berada Dalam Saf di Belakang Imam

Pertanyaan

كان النبي عليه الصلاة والسلام يسوي الصفوف ويقول للصحابة: استووا ولا تختلفوا وليلني منكم أولوا الأحلام والنهى

“Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam selalu meluruskan saf, seraya bersabda kepada para sahabat, “Luruskanlah saf kalian dan janganlah berkeluk-keluk, dan hendaklah yang berdiri di saf belakangku adalah ulul ahlam dan ulun nuha”.”

Siapakah yang dimaksud dengan ulul ahlam dan ulun nuha ini? Mohon kami diberi penjelasan, semoga Allah membalas Anda dengan sebaik-baik balasan dan pahala.

Jawaban

Hadis ini diriwayatkan oleh Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Mas`ud radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwasanya beliau bersabda,

ليلني منكم أولوا الأحلام والنهى، ثم الذين يلونهم، ثم الذين يلونهم، وإياكم وهيشات الأسواق

Hendaklah yang berdiri di saf belakangku adalah ulul ahlam dan ulun nuha, kemudian yang di belakangnya orang yang di bawah tingkatannya, kemudian yang di belakangnya lagi berdiri orang-orang yang di bawah tingkatannya dan jauhilah hiruk pikuk pasar.”

Ulul ahlam dan ulun nuha, menurut satu pendapat maknanya sama, yaitu orang-orang yang berakal. Dalam pendapat lain dikatakan bahwa ulul ahlam adalah orang-orang yang sudah balig, dan ulun-nuha adalah orang-orang yang berakal.

Maksud dari hadits ini adalah Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam memerintahkan orang-orang yang shalat berjamaah bersama beliau agar orang-orang yang balig dan berakal yang berada di saf pertama di belakang beliau.

Hal ini supaya mereka dapat memperhatikan dengan baik shalat beliau, menggantikan beliau menjadi imam jika beliau hadas ketika shalat dan untuk mengingatkan beliau jika beliau lupa atau terjadi kekeliruan dalam shalat beliau, sehingga beliau dapat merujuk kepada ucapan mereka.

Hiruk pikuk terjemahan kata haisyat yang merupakan bentuk plural dari haisyah, yaitu perselisihan, kericuhan dan suara keras. Maksudnya adalah larangan berselisih, membuat kegaduhan dan bersuara keras sebagaimana yang terjadi di pasar-pasar.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 5433

Lainnya

  • Orang yang mengerjakan shalat tahajud atau shalat sunah lainnya (setelah membaca surat al-Fatihah) boleh membaca sebagian surat-surat Alquran, meskipun...
  • Tidak ada shalat sunnah setelah adzan Subuh saat telah masuk waktunya, melainkan shalat sunnah Subuh. Orang yang masuk masjid...
  • Shalat witir yang afdal adalah di akhir malam bagi orang yang yakin akan bangun malam, dan di awal malam...
  • Di dalam Shahih Muslim disebutkan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam فعليكم بالصلاة في بيوتكم، فإن خير صلاة المرء...
  • Qunut hanya disyariatkan dalam shalat witir atau shalat fardhu ketika kaum Muslimin ditimpa musibah (disebut Qunut nazilah-ed.), karena ini...
  • Yang sesuai dengan as-Sunnah, adzan Subuh dikumandangkan dua kali. Pertama sebelum terbit fajar sadiq, tujannya untuk mengingatkan bahwa waktu...

Kirim Pertanyaan