Membaca Cerita Dan Mendengarkan Program-program Untuk Mempelajari Bahasa

1 menit baca
Membaca Cerita Dan Mendengarkan Program-program Untuk Mempelajari Bahasa
Membaca Cerita Dan Mendengarkan Program-program Untuk Mempelajari Bahasa

Pertanyaan

Saya sudah terbiasa mendengarkan siaran radio-radio luar negeri berbahasa Arab dan siaran radio ‘Nida’ al-Islam (Panggilan Islam) dari Makkah al-Mukarramah.

Tujuan saya mendengarkan adalah untuk memperoleh manfaat dari bahasanya saja, sekalipun dalam beberapa acara tersebut ada beberapa kalimat yang tidak layak.

Bolehkah saya mendengarkan kalimat yang tidak layak itu dengan alasan untuk belajar bahasa Arab, yang merupakan bahasa Alquran dan hadis Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?

Apakah seorang penuntut ilmu boleh membaca buku-buku cerita untuk belajar bahasa jika dia tidak menemukan buku-buku terkait yang dia butuhkan?

Jawaban

Pertama, sesungguhnya materi berbahasa Arab yang disiarkan melalui radio berupa bacaan Alquran, hadits-hadits Nabi, ceramah-ceramah, fatwa, seminar, kisah-kisah nyata yang bermanfaat, sudah mencukupi bagi orang-orang yang ingin mempelajari bahasa Arab.

Anda dapat mempelajari gaya bahasanya, mengetahui kosa katanya, mengambil nasihat, menarik manfaat dari hikmah-hikmah, ajaran-ajaran mulia, dan akhlak yang terpuji. Itu semua sudah cukup tanpa perlu mendengarkan siaran radio yang memuat perkataan sia-sia.

Kedua, sesungguhnya membaca Alquran, hadits-hadits sahih dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, atsar, hikmah-hikmah, kisah-kisah sahabat radhiyallahu ‘anhum dan tokoh saleh lainnya, buku-buku sastra positif dalam bentuk puisi dan prosa, dan lain sebagainya yang ditulis dengan memakai bahasa Arab sudah sangat cukup dibanding bacaan kisah-kisah fiktif dan syair-syair gombal untuk mempelajari agama dan bahasa Arab.

Kesimpulannya, siaran radio berbahasa Arab yang berupa kebaikan-kebaikan, bacaan Alquran, hadits, atsar, dan kisah nyata, serta buku-buku yang ditulis sebagai media kebaikan sudah sangat memadai bagi orang yang ingin mempelajari bahasa Arab dan hendak mengetahui ajaran agama dengan cara yang benar. Tidak dengan menggunakan media dan perbuatan yang tidak pantas dan picisan.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 7646

Lainnya

  • Menuntut ilmu yang terkait dengan kesempurnaan iman dan penunaian kewajiban tidak ada sangkut pautnya dengan izin orang tua. Namun...
  • Semua pekerjaan yang bermanfaat bagi kaum muslim baik berupa perolehan kemaslahatan untuk mereka atau penghindaran kemudaratan dari mereka itu...
  • Apabila terdapat keperluan agama atau kebutuhan duniawi untuk mempelajari bahasa Inggris, atau bahasa asing lainnya, maka tidak ada larangan...
  • Kitab al-Jawahir fi `Uqubah Ahl al-Kabair karya Syekh Zainuddin al-Malibari bukan termasuk kitab yang dapat dijadikan pedoman dalam masalah...
  • Setelah melakukan pengkajian terhadap pertanyaan yang diajukan, maka Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa menjawab bahwasanya seorang lelaki tidak...
  • Tidak ada larangan bagi orang Kristen untuk ikut dalam saf dan tidak ada keharusan untuk mengeluarkannya. Keberadaannya di tengah...

Kirim Pertanyaan