Perbedaan Pendapat Di Kalangan Ulama Tentang “Suaraku adalah Makhluk”

1 menit baca
Perbedaan Pendapat Di Kalangan Ulama Tentang “Suaraku adalah Makhluk”
Perbedaan Pendapat Di Kalangan Ulama Tentang “Suaraku adalah Makhluk”

Pertanyaan

Imam Ahmad rahimahullah berkata di dalam kitabnya al-Sunnah, “Orang yang mengatakan bahwa suara kita ketika melantunkan Al-Quran adalah makhluk, maka dia seorang Jahmi.”

Imam Abu Hanifah rahimahullah dalam bukunya al-Fiqh al-Akbar, berkata, “Suara kita ketika melantunkan Al-Quran adalah makhluk.” Walaupun demikian, para ulama salaf sepakat bahwa Al-Quran adalah firman Allah dan bukan makhluk.

Mereka berbeda pendapat tentang suara orang yang membaca Al-Quran apakah ia makhluk padahal suara manusia adalah makhluk atau bukan makhluk padahal Al-Quran adalah firman Allah dan bukan makhluk.

Saya ingin mengetahui kebenaran dalam masalah ini, disertai penjelasan tentang pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan muridnya, Ibnu al-Qayyim rahimahumallah.

Jawaban

Keyakinan yang wajib terhadap Al-Quran dan merupakan pendapat Ahlu Sunnah wa al-Jamaah, serta ditunjukkan oleh dalil-dalil dari Alquran dan Sunah adalah Al-Quran adalah firman Allah huruf-hurufnya dan makna-maknanya, diturunkan dari Allah bukan diciptakan oleh-Nya, ia darang dari-Nya dan kembali kepada-Nya.

Dan ia adalah firman Allah Ta’ala ketika dibaca dan ketika ditulis. Allah Ta’ala berfirman,

فِي صُحُفٍ مُكَرَّمَةٍ (13) مَرْفُوعَةٍ مُطَهَّرَةٍ

“Di dalam kitab-kitab yang dimuliakan,(13) yang ditinggikan lagi disucikan” (QS. Abasa: 13-14)

Allah Subhanahu berfirman,

رَسُولٌ مِنَ اللَّهِ يَتْلُو صُحُفًا مُطَهَّرَةً (2) فِيهَا كُتُبٌ قَيِّمَةٌ

“(Yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al-Qur`an)(2) di dalamnya terdapat (isi) kitab-kitab yang lurus.” (QS. Al-Bayinah: 2-3)

Dengan demikian, Al-Quran yang kita baca adalah firman Allah Ta’ala, sedangkan kita membacanya dengan gerakan dan suara kita. Oleh karenanya, firmannya adalah firman Allah dan suaranya adalah suara pembaca.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 20053

Lainnya

Kirim Pertanyaan