Miqat Umrah Bagi Penduduk Makkah |
Pertanyaan
Dari mana miqat umrah bagi penduduk Makkah?
Jawaban
Miqat umrah bagi orang yang tinggal di Makkah adalah Tanah Halal (kawasan luar Tanah Haram). Karena Aisyah radhiyallahu `anha ketika meminta izin kepada Rasulullah untuk melaksanakan umrah setelah melaksanakan haji kiran bersama Rasulullah, beliau memerintahkan saudara Aisyah, Abdurrahman, agar pergi bersamanya ke Tan`im untuk berihram umrah dari sana, Tan`im termasuk Tanah Halal yang paling dekat dengan Makkah.
Ini terjadi pada malam hari. Kalaulah ihram untuk umrah itu boleh dilakukan dari Makkah atau dari mana saja tempat di Tanah Haram tentu Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam tidak perlu membebani dirinya, Aisyah dan saudaranya dengan memerintahkannya pergi bersama Aisyah ke Tan`im untuk berihram umrah dari sana, padahal saat itu adalah malam hari dan mereka hendak melakukan perjalanan kembali (ke Madinah), sehingga beliau harus menunggu mereka berdua.
Tentu kalau boleh, beliau cukup mengizinkan Aisyah untuk memulai ihram bersama Abdurrahman dari rumahnya di Bathha’ Makkah, dan mengamalkan prinsip kemudahan dan kelapangan syariat Islam.
Dan karena beliau itu tidak pernah memilih di antara dari dua perkara melainkan memilih yang paling mudah dari keduanya jika itu tidak termasuk dosa, namun jika perkara itu dosa maka beliau adalah orang yang paling berusaha menjauhinya.
Oleh karena beliau tidak mengizinkan Aisyah untuk berihram umrah dari Bathha’ Makkah. Hal itu menunjukkan bahwa Tanah Haram bukan miqat untuk berihram umrah. Hal ini mentakhsis hadits,
“Sesungguhnya Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam menetapkan Dzulhulaifah sebagai miqat bagi penduduk Madinah, Juhfah sebagai miqat bagi penduduk Syam, Qarnulmanazil sebagai miqat bagi penduduk Najd, Yalamlam sebagai miqat bagi penduduk Yaman. Miqat-miqat tersebut adalah miqat bagi penduduknya dan bagi mereka yang bukan penduduknya yang melewatinya dan ingin melaksanakan haji dan umrah. Sedangkan orang yang berada lebih dekat (ke Tanah Haram) dari miqat-miqat tersebut, ihramnya dimulai dari asal mereka, sehingga penduduk Makkah pun ihramnya dari Makkah.”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.