Mendaki Jabal Nur

1 menit baca
Mendaki Jabal Nur
Mendaki Jabal Nur

Pertanyaan

Pernah terjadi kecelakaan jatuhnya sebagian jamaah haji saat hendak mendaki Jabal Nur dan saat mereka turun dari gua Hira. Sebagian orang mengusulkan agar dibuatkan tangga yang mengantarkan ke gua tersebut dan menutup semua jalur dengan jaring besi agar tidak dimasuki oleh siapa pun keculai pada jalur yang telah ditentukan, yaitu jalur naik dan turun.

Jawaban

Mendaki gua yang disebutkan tadi bukanlah bagian dari manasik haji dan bukan juga bagian dari sunah Islam bahkan merupakan bidah dan jalan menuju kesyirikan. Oleh karena itu wajib mencegah orang-orang untuk mendakinya dan tidak membuatkan tangga yang akan memudahkan mendakinya sebagai pengamalan dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,

من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد

“Barangsiapa mengada-adakan dalam urusan (agama) kami ini yang bukan berasal dari urusan agama kami, maka perkara itu tertolak.” (Muttafaq ‘Alaih)

Sejak turunnya wahyu dan munculnya Islam lebih dari empat belas abad yang lalu kita tidak pernah mengetahui satu orang pun dari khalifah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan tidak pula para sahabat serta para imam kaum Muslimin yang memiliki wewenang atas syiar-syiar Islam melakukan hal tersebut dalam kurun waktu ini.

Sebaik-baik kebaikan adalah dengan mengikuti mereka dan berjalan di atas manhajnya dengan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sesusai dengan manhaj Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam serta menutup jalan menuju kesyirikan.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 5303

Lainnya

Kirim Pertanyaan