Orang Muslim Bekerja Di Pemerintah Filipina Melawan Saudaranya Seiman |
Pertanyaan
Pemerintah Marcos menawarkan imbalan uang (beasiswa) kepada para pelajar Muslim Filipina di universitas-universitas Islam sebesar dua puluh lima dolar, dengan syarat mereka bekerja di pemerintah selama minimal satu atau dua tahun; atau mengembalikan setengah dari uang tersebut jika kemudian tidak mau bekerja di pemerintah.
Apakah para pelajar tersebut boleh menerima tawaran tersebut untuk dimanfaatkan oleh Marcos melawan saudara-saudara mereka para mujahidin setelah mereka selesai dari studi? Ada isu bahwa orang yang bekerja dengan Marcos dan patuh kepadanya akan mendapatkan posisi sebagai pimpinan. Adapun para mujahid Muslim yang menentangnya dia sebut sebagai pemberontak.
Jawaban
Jika kenyataannya seperti yang disebutkan di dalam pertanyaan bahwa Marcos memberikan imbalan (beasiswa) kepada para pelajar yang sedang menempuh studi untuk melunakkan hati mereka lalu memanfaatkan mereka untuk melawan saudara-saudara Muslim mereka dengan menekan, menyakiti, dan menindas mereka atau membuat propaganda untuk memperburuk citra mereka, maka yang harus dilakukan adalah tidak mengambil imbalan (beasiswa) tersebut demi menggagalkan keinginan jahatnya itu.
Selain itu, mereka dikhawatirkan tidak mampu mengembalikan setengahnya sehingga terpaksa menyerahkan diri mereka di bawah kebijakan pemerintah. Para pelajar tersebut wajib bertakwa kepada Allah dan memohon pertolongan-Nya untuk melawan musuh-musuh-Nya. Allah Ta’ala berfirman,
“Dan barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.(2) dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.