Doa Bid’ah (Diada-adakan)

1 menit baca
Doa Bid’ah (Diada-adakan)
Doa Bid’ah (Diada-adakan)

Pertanyaan

Saya menulis surat ini untuk berkonsultasi dan menimba ilmu dari Anda tentang doa yang saya sertakan dalam surat ini. Saya telah mengenal doa ini sejak sepuluh tahun yang lalu dan saya telah membacakannya kepada orang banyak. Akhirnya orang-orang bertanya tentang doa ini siapa sanadnya, siapa yang menukil (meriwayatkan), dan siapa yang telah mensahihkan doa ini? Saya sudah bertanya kepada para ulama tentang doa ini, tetapi saya belum menemukan orang yang mengetahui atau meriwayatkan doa ini.

Setelah saya pindah dari Syam ke Amerika, saya mengenal seorang teman (dermawan) yang mewasiatkan doa ini kepada saya dan memberi saya sekitar seratus eksemplar untuk saya bagikan kepada kaum muslimin di sana. Namun, saya tidak membagikan doa itu karena saya ragu atas kesahihan dan sanadnya. Di samping itu, saya tidak mendapatkan orang yang mau membawanya.

Oleh karena itu, saya mengirimkan satu eksemplar (sebagai contoh) kepada Anda, dengan harapan Anda berkenan mengirimkan jawaban tentang sanad, tashih (sahih atau tidaknya), siapa yang meriwayatkan, dan siapa yang membawanya seraya berharap kepada Allah Yang Mahaagung dan Mahakuasa agar Dia menolong kita dalam meniti jalan yang dicintai dan diridai-Nya.

Inilah bunyi lampiran doa tersebut: Ada riwayat dari Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam bahwa pada suatu saat ia berada dalam satu majelis (pertemuan) lalu malaikat Jibril ‘Alaihissalam datang kepadanya dan berkata, “Muhammad, Tuhanmu menitipkan salam untukmu dan memberikan penghormatan dan penghargaan khusus kepadamu. Dia berfirman, “Aku ingin memberikan kepadamu, hadiah yang belum pernah Aku berikan kepada siapapun selain dirimu, baik kepada orang-orang sebelum kamu maupun sesudahmu.”

Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam kemudian bertanya, “Hadiah apakah itu, Saudaraku Jibril?” Jibril menjawab, “Doa yang penuh berkah. Barangsiapa membacanya satu kali saja seumur hidupnya, menulis, menggantung atau membawanya, maka dia akan mendapatkan pahala orang yang membaca tasbih untuk Allah selama 900 tahun, dosa-dosanya diampuni meskipun sebanyak buih di lautan, dan dia akan terbebas dari dosa-dosa yang pernah dia lakukan, seperti saat pertama kali dia dilahirkan ibunya.

Barangsiapa ingin melihatmu dalam tidurnya (melalui mimpi), dia hendaknya membaca doa ini lalu tidur sehingga dia akan melihatmu. Barangsiapa sakit lalu dibacakan doa ini, maka dia akan sembuh dengan izin Allah Ta’ala. Barangsiapa takut kepada seseorang, maka Allah akan melindunginya dari kejahatan orang itu. Barangsiapa fakir, maka Allah akan menjadikan dia kaya berkat keluasan karunia-Nya. Barangsiapa sedang bepergian jauh, maka dia akan aman dalam perjalanannya.

Barangsiapa menulis doa ini dengan kasturi dan za’faran di tempat yang bersih saat dia sedang merasakan sakit yang luar biasa lalu dia meminumnya, maka Allah akan menyembuhkan penyakitnya. Jika dia menuliskan doa ini pada kertas dan menyertakannya dalam kafan mayit, maka mayit akan dimudahkan saat menjawab pertanyaan di alam kubur, akan dibebaskan dari siksa kubur, dan pada hari kiamat kelak dia akan dibangkitkan dengan ditemani seribu malaikat yang akan mengangkatnya di atas Sirath.

Barangsiapa kecurian atau kehilangan sesuatu, maka dia hendaknya segera berwudu dan mengerjakan salat dua rakaat, yang pada tiap-tiap rakaat membaca surah al-Fatihah dan surah al-Ikhlas, dan dia juga membaca doa ini setelah salat, maka Allah akan mengembalikan barangnya yang hilang. Jika dia tidak membacanya, dia dapat menggenggamnya dengan kedua tangan lalu berdoa, “Ya Allah, dengan berkah doa ini, kembalikanlah barangku yang hilang dan cukupkanlah kebutuhanku,” lalu dia menyebutkan barangnya yang hilang.

Barangsiapa membaca doa ini sekali seumur hidupnya, maka malaikat akan mendengarnya dan memintakan ampunan dari Allah untuknya. Ada juga riwayat dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Barangsiapa membaca doa ini,tetapi dia tidak menghormatinya atau mempercayainya, maka aku tidak bertanggung jawab atas dia.” Barangsiapa tidak mau membagikan (menyebarkan) doa ini kepada kaum muslimin, maka pada hari kiamat kelak Allah akan menyiksanya dengan siksaan yang pedih.

Jika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menginginkan sesuatu atau hendak berperang, ia membaca doa ini. Barangsiapa meragukan doa ini, maka akibatnya mengkhawatirkan. Abu Bakar ash-Shiddiq Radhiyallahu Ta`ala `Anhu berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berwasiat kepada kami agar menghafalkan doa ini. Jika aku membacanya, aku pun bermimpi melihat Nabi.”

Sementara itu, Umar Ibnu al Khaththab Radhiyallahu Ta`ala `Anhu berkata, “Di antara berkah dia ini adalah munculnya Islam” sedangkan Utsman Radhiyallahu `Anhu berkata, “Karena berkah doa ini, aku hafal Al-Qur’an” dan Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu Ta`ala `Anhu berkata, “Barangsiapa hafal doa ini, maka pada hari kiamat kelak dia akan datang dengan wajah (yang bersinar) seperti bulan purnama dan akan masuk surga tanpa dihisab terlebih dahulu.”

Hasan Bashri Radhiyallahu Ta`ala `Anhu berkata, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Doa ini memiliki keutamaan dan pahala yang hanya dapat dihitung oleh Allah Ta’ala. Barangsiapa membaca doa ini sekali saja selama hidupnya, maka Allah akan mengirimkan kepadanya 100.000 (seratus ribu) malaikat saat dia diturunkan ke kuburan. Masing-masing malaikat membawa piring yang terbuat dari cahaya dan di atasnya terdapat semua yang dia inginkan.

Mereka berkata: Wahai hamba Allah, jangan takut, kami akan menemanimu hingga hari kiamat dan kuburanmu akan menjadi salah satu taman surga. Allah Ta’ala berfirman, “Aku merasa malu untuk menyiksa orang yang membaca doa ini, membawanya atau dikuburkan bersamanya dalam kuburnya.” Jibril Alaihissalam berkata: Doa ini telah tertulis pada tiang-tiang ‘Arsy lima ratus tahun sebelum dunia diciptakan Allah. Barangsiapa membaca doa ini dengan keyakinan, baik pada awal bulan, pertengahan bulan atau akhir bulan, maka Allah Ta’ala akan menciptakan tujuh puluh ribu malaikat yang bersemayam di bawah ‘Arsy.

Masing-masing malaikat memiliki seribu lisan dan tiap-tiap lisan bertasbih kepada Allah Ta’ala dan memintakan ampun untuk orang yang membaca doa ini. Barangsiapa membacakan doa ini pada kain kafan mayit, Allah Ta’ala akan mengirim untuknya tujuh puluh ribu malaikat. Tangan mereka membawa mangkok yang terbuat dari cahaya dan penuh dengan empat jenis minuman dari surga. Pada tiap-tiap mangkok itu terdapat handuk yang terbuat dari cahaya dan bertuliskan “Hadiah Dari Allah Ta’ala untuk Fulan bin Fulan yang Membaca Doa Ini.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Saudaraku Jibril. Apakah umatku akan mendapatkan seluruh pahala ini?” Jibril ‘Alaihissalam menjawab, “Bahkan lebih banyak lagi.” Jibril berkata lagi, “Muhammad, barangsiapa membaca doa ini satu kali saja seumur hidupnya, maka dia akan mendapatkan pahala para wali, orang-orang sufi, orang-orang zuhud, ahli ibadah, orang-orang yang sabar, orang-orang yang bersyukur, dan orang-orang yang meminta ampunan kepada Allah. Inilah doa yang penuh berkah tersebut:

Bismillahirrahmaanirrahiim. Bismillaahi Nuur (Dengan menyebut nama Allah, cahaya). Bismillaahi Nuurun ‘alaa Nuurin (Dengan menyebut nama Allah, cahaya di atas cahaya). Walhamdulillaahilladzii Yudabbiru al-Umuur (Segala puji bagi Allah yang mengatur segala sesuatu). Walhamdulillaahilladzii Khalaqa an-Nuur (Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan cahaya). Wa Kallama Muusaa ‘ala Jabali ath-Thuur (dan berfirman kepada Musa di atas gunung Thur (Sinai)).

Walhamdulillaahilladzii bil Ma’ruufi Madzkuur (Segala puji bagi Allah yang diingat dengan kebaikan). Wa bil ‘Izzati wa al-Jalaalati Masyhuur (Yang terkenal dengan keagungan dan kemuliaan). Wa ‘ala as-Sarraa’i wa adh-Dharra’i Masykuur (Senantiasa disyukuri, baik dalam kebahagiaan maupun kesusahan). Walhamdu Lillaahilladzii Khalaqa as-Samaawaati wa al-Ardha wa Ja’ala azh- Zhulumaati wa an-Nuur (Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menjadikan gelap dan terang), Tummalladziina Kafaruu bi Rabbihim Ya’diluun (tetapi orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka).

Kaaf Haa Yaa`Ain Siin Qaaf, Haa Miim, ‘Aiin Siin Qaaf. Iyyaaka Na’budu wa Iyyaaka Nasta’iin (Hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan). Yaa Hayyu yaa Qayyuum, Bika Nasta’iin (Wahai Dzat Yang Mahahidup dan Mahakuasa, kepada-Mu aku meminta pertolongan). Allahu Lathiifun bi’ibaadihi, Yarzuqu man Yasyaa’u, wa Huwa al-Qawiyyu al-‘Aziizu (Allah adalah Dzat yang memiliki rasa belas kasih kepada hamba-Nya.

Dia akan mengkaruniakan rezeki kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dia adalah Dzat yang Mahakuat dan Mahaagung). Ya Kaafii (Wahai Dzat yang memberi kecukupan), al-Ghaniyyu ‘an Kulli Syai’in bi Qudratika ‘alaa Kulli Syai’in, Ighfirlii Kulla Syai’in (yang tidak membutuhkan apa pun. Dengan kemampuan-Mu dalam melakukan segala sesuatu, ampuni dosa-dosaku). Walaa Tas’alnii ‘an Kulli Syai’in (dan jangan mintai aku pertanggung jawaban atas apapun).

Washrif ‘Annii Kulla Syai’in, Innaka Qaadirun ‘alaa Kulli Syai’in (Jauhkan dariku semua bentuk marabahaya. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu). Biyadika al-Khairu Innaka ‘Alaa Kulli Syai’in Qadiir (Di dalam genggaman-Mu-lah kebaikan. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat Yang Maha Kuasa).

Subhaanallahi wal Hamdulillahi wa Laa Ilaaha Illallaahu, Allahu Akbar (Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar), Wa laa Haula Wa laa Quwwata Illa Billaahi al ‘Aliyyi al-Adziim (Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung).

Jawaban

Doa yang disebutkan dalam pertanyaan adalah doa bidah (doa yang diada-adakan). Apa yang telah disebutkan, yaitu anjuran untuk menyebarkan doa ini dan janji-janji yang akan diberikan kepada orang yang mau berdoa dengan doa ini dan menyebarkannya, adalah bohong semua dan harus ditolak dan tidak disebarkan. Wallahu A`lam

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `Ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 15661 | Link

Lainnya

Kirim Pertanyaan