Bid’ah-bid’ah Dalam Berdoa

1 menit baca
Bid’ah-bid’ah Dalam Berdoa
Bid’ah-bid’ah Dalam Berdoa

Pertanyaan

Kami mohon kepada Anda untuk meneliti selebaran yang kami lampirkan bersama surat ini dan menjelaskan validitas dari doa-doa tersebut, apakah memang benar berasal dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?

Sebab, seorang guru wanita yang menuliskannya ingin ikut berpartisipasi bersama rekan-rekannya dalam kegiatan yang bertujuan mengharap pahala dari Allah (lembaga itu ingin menghadiahkan doa berikut untuk para relasinya, dan dibacakan setiap malam bulan Ramadhan setelah salat shubuh).

Dengan segala hormat dan doa, kami berharap Anda diberikan taufik dan kesuksesan. Berikut ini kami sebutkan doanya:

Membaca Surat al-Fatihah sekali. Membaca Surat an-Nas sekali. Membaca Surat al-Falaq sekali. Membaca Surat al-Ikhlash seratus kali. Membaca Ayat Kursi sekali.

Kemudian membaca doa berikut: “Ya Allah, Tuhan yang memberi dan tidak membutuhkan pemberian. Wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai Tuhan yang memiliki karunia dan nikmat.

Wahai Tuhanku, dengan keagungan dan kebesaran-Mu di malam bulan Ramadhan yang mulia ini, dengan penuh kebenaran Al-Quran yang kami baca, kami mohon agar Engkau selamatkan kami dari musibah, wabah, bencana dan berbagai penyakit, baik yang tampak atau tersembunyi, dengan cara apa pun menurut kehendak-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala yang Engkau kehendaki.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu, dengan kedudukan rahasia Nabi-Mu Muhammad, dan dengan rahasia antara Engkau dan Nabi-Mu, jadikanlah penghalang antara kami dan orang zalim, jahat, durhaka, dan hasad. Ya Allah, janganlah Engkau jadikan atas kami penguasa yang tidak takut dan tidak bertakwa kepada-Mu, serta tidak menyayangi kami.

Ya Allah, selamatkan kami dari musibah, wabah, bencana dan berbagai penyakit, baik yang tampak atau tersembunyi, dengan cara apa pun yang Engkau kehendaki. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala yang Engkau kehendaki.

Mudahkanlah segala urusan yang sulit bagi kami, berikanlah kami kemenangan atas kaum yang zalim, dengan keagungan Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar wa la ilaha illallah, wa la haula wa la quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhim (Mahasuci Allah. Segala puji bagi Allah. Allah Mahabesar. Tiada tuhan selain Allah. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yang Mahatinggi lagi Mahaagung).

Serta dengan segala rahasia al-Fatihah kepada ruh Nabi yang mulia dan para istri beliau yang suci, dan kepada ruh keluarga dan shahabat beliau. Al-Fatihah. Bismillahirrahmaanirrahim. Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam… hingga akhir surat.”

Kami meminta penjelasan dari Anda terkait kebenaran doa tersebut dan bantahan atasnya, untuk dikirimkan melalui fax di nomor (…). agar wanita itu dapat meyakinkan rekan-rekanya dengan fatwa Anda dan supaya kertas tersebut tidak tersebar di kalangan masyarakat. Harapan kami semoga Allah memberi Anda panjang umur, amalan yang baik, dan husnul khatimah.

Jawaban

Amal perbuatan yang dilakukan seorang muslim harus sesuai dengan sunnah Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam. Doa-doa yang disebutkan di atas mengandung banyak sekali unsur-unsur bid`ah, seperti membaca Surat al-Ikhlash seratus kali, berdoa dengan keagungan rahasia Nabi Muhammad, rahasia antara Allah dan Nabi-Nya, dan unsur-unsur bid`ah lainnya.

Atas dasar itulah, tidak boleh memohon dengan doa-doa dan cara yang disebutkan dalam selebaran tersebut, karena yang dicontohkan Nabi sudah cukup tanpa perlu tambahan doa lain. Selain itu, mengkhususkan setiap malam Ramadhan dengan doa tertentu bukanlah termasuk amalan sunnah.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 16110 | Link

Lainnya

Kirim Pertanyaan