Bersabar Atas Kelakuan Isteri Dan Senantiasa Menasehatinya Agar Bertaubat Dan Berperilaku Baik |
Pertanyaan
Saya memiliki isteri yang memiliki sifat yang sangat baik. Ia melaksanakan shalat dengan baik dan menggunakan hijab sesuai syariat secara sempurna dan tulus. Perilakunya itu telah menarik para perempuan desa kami untuk mengikutinya dalam ketaatan itu. Ia juga memiliki sifat-sifat baik lainnya.
Tapi, isteri saya ini memiliki beberapa kesalahan yang jika saya biarkan dan bersabar terhadapnya, khawatir sikap saya ini tidak dibolehkan. Maksudnya, saya khawatir tindakan itu memiliki hukum tertentu sementara saya tidak mengetahuinya.
Kesalahan tersebut adalah jika marah ia akan melaknat saya atau ayah saya, atau mengatakan kalimat-kalimat buruk lain, seperti “Jinku akan mengambilmu,” “Para Ifrit akan mengambilmu,” “Saya haram atasmu,” “Saya haram menggaulimu,” “Haram bagimu aku menjadi isterimu setelah hari ini”.
Mohon berikanlah fatwa kepada saya, apakah bersabar dengan keadaan ini adalah lebih baik ataukah kata-katanya berakibat hukum yang berbahaya atas dirinya berkaitan dengan ikatan pernikahan?
Jawaban
Jika isteri Anda berkomitmen dalam ketaatan seperti yang Anda ceritakan, hanya saja ia diuji dengan yang Anda sebutkan, maka bersabarlah atasnya karena sifat-sifat terpuji yang dimilikinya. Nasehatilah agar ia menjauhi kata-kata laknat, pengharaman, doa jelek dan kata-kata tercela lainnya. Suruhlah ia bertaubat kepada Allah Ta’ala dan menjauhi sebab-sebab kemarahan yang dapat menggelincirkan dirinya pada perbuatan-perbuatan yang disebutkan. Hendaknya ia membayar kafarat sumpah akibat kata-kata pengharaman yang ia ucapkan. Semua yang terjadi itu tidak mempengaruhi ikatan pernikahan Anda dengan dirinya.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.