Mengambil Upah Dari Perbuatan Bidah, Seperti Membaca Alquran Untuk Mencari Rezeki |
Pertanyaan
Apakah saya boleh membaca Alquran al-Karim karena permintaan seseorang, bukan untuk dia dengarkan atau dia renungkan, melainkan agar dia mendapatkan rezeki, keberkahan atau menemukan barangnya yang hilang dan, sebagai imbalannya, dia memberi saya sejumlah uang. Apakah saya boleh membacakannya Alquran dan mengambil upah?
Terdapat bentuk lain yang berlaku di kampung saya, yaitu sebagai berikut: Seseorang mengumpulkan sejumlah penghafal Alquran atau orang-orang yang mempelajari Alquran al-Karim lalu meminta mereka membacakan doa untuknya, misalnya, juga meminta mereka membacakannya seribu tasbih, seribu Subhanallah, seribu la haula wa la quwwata illa billah, dan seterusnya. Orang yang mengundang mereka tersebut menyiapkan makanan dan menyembelih beberapa ekor ternak untuk memberi makan mereka. Dia juga memberikan sejumlah uang kepada mereka sebagai imbalan atas apa yang telah mereka lakukan.
Jawaban
Seorang Muslim tidak boleh membaca Alquran untuk mendapatkan upah dari orang yang memintanya untuk membacanya atau menjadikan hal tersebut sebagai profesi dan sumber rezekinya. Seorang Muslim juga tidak boleh mengumpulkan orang-orang untuk bertasbih sebanyak seribu kali dan membaca la haula wa la quwwata illa billah seribu kali, misalnya, dengan imbalan makanan atau uang yang diberikan kepada mereka. Bahkan itu adalah bidah yang diada-adakan. Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam bersabda,
“Barangsiapa mengada-adakan perkara baru dalam agama kami ini yang bukan berasal darinya, maka perkara itu tertolak.”
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.