Hadis “Janganlah Kalian Memanggil Saya Dengan Kata Sayyid (Tuan)” |
Pertanyaan
Adakah hadis Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam, “Janganlah kalian memanggil saya dengan kata sayyid (tuan)”, apakah hadis itu sahih atau dha`if? Apakah hadis, “Saya adalah tuan anak Adam” menyebabkan hadis sebelumnya menjadi dha`if? Bagaimanakah cara mentakhrij kedua hadis tersebut jika sahih? Apakah boleh menambahkan kata sayyid sebelum nama Rasulullah dalam azan dan tasyahhud?
Jawaban
Hadis “La tasuduni” orang awam mengatakan “La tusayyiduni” (Janganlah kalian memanggil saya dengan kata sayyid) tidak ada dasarnya, sebagai mana yang dinukilkan oleh pengarang buku Kasyfu al-Khafa.
Adapun hadis,
“Aku adalah tuan anak Adam pada hari kiamat dan tidak ada kebanggaan.”
Ini adalah potongan dari hadis panjang yang diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Abu Sa’id al-Khudri. Imam Tirmidzi berkata, “Hadis hasan sahih”.
Memanggil Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam pada selain azan, iqamah, dan salat, hukumnya boleh berdasarkan hadis di atas. Sedangkan dalam azan, iqamah, dan tasyahhud dalam salat, maka seorang hamba hendaknya mengucapkan sebagai mana yang terdapat dalam as-sunnah.
Hendaknya dia tidak menambahkan dari apa yang disyariatkan, karena azan, iqamah, dan salat adalah ibadah. Dan ibadah harus didasarkan kepada ketetapan. Karena
itu hendaknya dia mencukupkan dengan pelafalan yang ada dalam dalil.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.