Doa Setelah Tawaf Disertai Dengan Tawasul |
Pertanyaan
Banyak orang hidup dalam takhayul, bid’ah, dan kebodohan. Di antara mereka ada yang melaksanakan pergi haji, lalu setelah tawaf dan mengunjungi Madinah, mereka memanjatkan permohonan dengan doa yang saya sertakan di bawah.
Sebagian ulama berpendapat bahwa doa semacam ini adalah syirik dan bentuk kekafiran kepada Allah. Hanya Allah yang Mahatahu. Kami mengharap jawaban memuaskan dari Anda. Semoga Allah memberkahi Anda di dunia dan akhirat.
Teks doanya sebagai berikut: “Wafatkanlah aku sebagai seorang muslim dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang saleh dengan rahmat-Mu, wahai Allah Sang Pemberi rahmat. Kami utusan dan pengunjungmu, wahai Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam. Kami datang untuk menunaikan hakmu, mengharap berkah dengan mengunjungimu, meminta syafaat atas apa yang memberatkan beban kami dan menghitamkan hati kami.
Tidak ada satu pun penolong yang kami harapkan selain dirimu. Tidak ada tambatan harapan selain dari pintumu. Mintakanlah ampunan bagi kami dan syafaatkanlah kami di sisi Allah. Mohonkanlah kepada Allah agar mengabulkan semua permintaan kami, serta membangkitkan kami bersama ahli ibadah yang saleh dan para ulama. Duhai Allah, aku meminta kepada-Mu dengan bertawasul kepada Nabi-Mu, Muhammad Shallalahu `Alaihi wa Sallam.
Aku titipkan semua hajatku lewat engkau, wahai Nabi, agar Allah mengabulkannya. Ya Allah, terimalah syafaat Nabi-Mu untukku. Semoga Allah berselawat (melimpahkan rahmat) kepada Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam, ciptaan-Nya yang paling baik, beserta keluarga dan seluruh shahabatnya.”
Jawaban
Doa semacam ini menunjukkan kebodohan besar. Orang yang berdoa dengannya berada dalam bahaya besar, karena doa itu mengandung kata-kata kekufuran dan bid’ah. Oleh karena itu, Anda wajib meninggalkan doa itu dan doa-doa lain yang dikarang-karang, serta mengandung kalimat syirik dan bid’ah. Tidak diperkenankan berdoa semacam ini, baik selesai tawaf, selepas ziarah, atau lainnya.
Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam telah mengajarkan kepada umatnya bagaimana cara berdoa yang benar beserta adab-adabnya. Beliau juga mengajarkan kita untuk mencegah timbulnya jalan kesyirikan dan bid’ah. Banyak sekali doa seperti ini, bagi orang yang diridai oleh Allah untuk mendapat taufik-Nya, serta bersemangat untuk mengikuti petunjuk Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam, dan berpegang pada syariat yang suci.
Rasulullah Shallallahu `Alaihi wa Sallam hanya dapat dimintakan syafaat dan doanya saat masih hidup di dunia, serta di Hari Kiamat saat kaum muslimin meminta beliau untuk memberikannya kepada mereka. Adapun setelah beliau wafat dan belum dibangkitkan di Hari Kiamat, perbuatan tersebut tidak dibenarkan, bahkan tergolong kemusyrikan. Wallahu A`lam
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.