Bid’ah-bid’ah Dalam Berdoa |
Pertanyaan
Benar ataukah tidak, bahwa ada persyaratan jumlah rakaat salat tahajjud (dan doa tertentu) agar keinginan yang baik terpenuhi? Misalnya “ihdina ash-shirath al-mustaqim (tunjukilah kami ke jalan yang lurus)” sebanyak 1111 kali setelah melaksanakan shalat delapan rakaat, lalu ayat ini diulang-ulang sampai seminggu penuh, Insya Allah doa terkabul.
Atau, sepuluh rakaat di tengah malam dan jika sudah selesai kemudian membaca ayat “Innama amruhu idza arada syaian an yaqula lahu kun fa yakun (Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, ‘Jadilah!’, maka jadilah sesuatu itu)” sebanyak 2000 kali, kemudian kita meminta kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala apa yang kita inginkan dan ingin dihindari, Insya Allah akan dikabulkan.
Jawaban
Di antara sebab terbesar dikabulkannya doa adalah bertakwa kepada Allah `Azza wa Jalla. Allah Ta’ala berfirman,
“(Berkata Habil) :”Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Maaidah: 27)
Selain itu, makanan, minuman, dan pakaian (sehari-hari) harus halal dan berasal dari usaha yang baik. Ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu `Alaihi wa Sallam kepada Sa`ad radhiyallahu `anhu,
“Baguskanlah (cara memperoleh) makananmu, maka doamu akan dikabulkan.”
Cara lainnya adalah dengan berdoa sambil mengangkat kedua tangan seraya meminta agar dikabulkan, serta memilih waktu, tempat, dan kondisi yang lebih mendekatkan kepada terkabulnya doa. Adapun mengulang-ulang ayat di atas dengan jumlah tertentu bukan termasuk sebab dikabulkannya doa, bahkan hal tersebut adalah bid’ah.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.