Menjawab Salam Dan Mendoakan Orang Yang Bersin Pada Saat Khutbah Jumat Disampaikan

2 menit baca
Menjawab Salam Dan Mendoakan Orang Yang Bersin Pada Saat Khutbah Jumat Disampaikan
Menjawab Salam Dan Mendoakan Orang Yang Bersin Pada Saat Khutbah Jumat Disampaikan

Pertanyaan

Apa hukum menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin pada waktu khutbah Jumat disampaikan?

Jawaban

Tidak boleh mendoakan orang yang bersin dan menjawab salam orang lain saat khatib menyampaikan khutbah, menurut pendapat terkuat di kalangan ulama, karena larangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk tidak berbicara pada saat khutbah itu bersifat umum. Di dalam kitab Sahih al-Bukhari dan Muslim ada sebuah hadits dari Sa`id bin al-Musayyab, yang menyebutkan bahwa Abu Hurairah memberitahu Sa’id ucapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

إذا قلت لصاحبك يوم الجمعة: أنصت، والإمام يخطب فقد لغوت

“Apabila engkau berkata kepada temanmu pada hari jumat, “Diamlah!”, sedangkan imam sedang berkhutbah maka sungguh engkau telah berbuat sia-sia”.

Redaksi hadits ini versi al-Bukhari yang ada di halaman 1/ 224. Selain hadits di atas, hal ini juga berdasarkan hadits riwayat al-Imam Ahmad dalam kitab Musnad, halaman 2/474, dengan redaksi berbunyi:

إذا قال الرجل لصاحبه يوم الجمعة والإمام يخطب: أنصت، فقد لغا

“Jika seseorang berkata kepada temannya ‘diamlah!’ pada hari Jum’at, saat imam sedang berkhutbah, maka sungguh ia telah berbuat sia-sia”.

Oleh sebab itu, jika seseorang memberi salam kepada Anda, maka anda cukup berjabat tangan dengannya dan tidak berbicara untuk menjawab salamnya. Anda boleh menjawabnya setelah khatib selesai menyampaikan khutbah yang pertama, ataupun sesudah khutbah yang kedua, jika ia memberi salam pada Anda saat khutbah kedua disampaikan.

Selain itu, Anda juga bisa menjawab salamnya itu dengan memberikan isyarat, seperti yang dilakukan oleh orang yang sedang melaksanakan shalat. Begitu juga dengan mendoakan orang yang bersin, yaitu dengan melakukan hal itu seusai khutbah pertama ataupun khutbah kedua, seperti halnya menjawab salam.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 18978

Lainnya

Kirim Pertanyaan