Selawat Dan Do’a Untuk Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam

2 menit baca
Selawat Dan Do’a Untuk Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam
Selawat Dan Do’a Untuk Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam

Pertanyaan

Bolehkah bersalawat dan berdo’a untuk Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam? Jika jawabannya “ya,” apa bacaan selawat tersebut dan kapan waktunya?

Jawaban

Berselawat kepada Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam adalah disyariatkan sedangkan berdoa untuknya tidak disyariatkan karena Nabi Shallallahu `alaihi wa Sallam dosanya yang telah lalu dan yang akan datang sudah diampuni dan karena tidak ada dalil dari Al-Qur’an atau sunah tentang perintah untuk mendoakannya. Jadi, mendoakannya merupakan bidah yang bertentangan dengan hukum aslinya dan tidak dilakukan oleh para sahabat radhiyallahu ‘anhum.

Adapun cara berselawat kepada Nabi Shallallahu `alaihi wa Salla dijelaskan oleh hadits yang diriwayatkan dalam kitab ash-Shahihain (Sahih Bukhari dan Sahih Muslim), dari Ka`b bin `Ujrah radhiyallahu `Anhu,

أن النبي صلى الله عليه وسلم لما سألوه عن كيفية الصلاة عليه قال: (قولوا: اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد

“Bahwasanya ketika Nabi ditanya tentang cara berselawat kepadanya, ia menjawab, “Ucapkanlah, allaahumma shalli `alaa Muhammad wa `alaa Ali Muhammad kamaa shallaita `alaa Ibrahim wa `alaa Ali Ibrahim Inna-ka Hamiidun Majiid, Allaahumma Baarik `Alaa Muhammad wa `Alaa Ali Muhammad kamaa Baarakta `Alaa Ibrahim wa `alaa Ali Ibrahim Innaka Hamiidun Majiid (Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah berikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung. Ya Allah, berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung).”

Atau hadits lain yang diriwayatkan secara sahih dari Nabi Sallallahu `alaihi wa Sallam. Tidak ada waktu khusus untuk melafalkannya, tetapi selawat dibaca pada tasyahud awal dan akhir, ketika mendengar atau membaca namanya atau ketika namanya Shallallahi `alaihi wa Sallam disebut.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 20834

Lainnya

Kirim Pertanyaan