Menemukan Sejumlah Uang Yang Jatuh Dan Pemiliknya Tidak Mencari

2 menit baca
Menemukan Sejumlah Uang Yang Jatuh Dan Pemiliknya Tidak Mencari
Menemukan Sejumlah Uang Yang Jatuh Dan Pemiliknya Tidak Mencari

Pertanyaan

Seseorang menemukan lima ratus riyal di jalan yang saat itu tidak ada pejalan kaki sama sekali. Uang itu disimpannya dengan harapan pemiliknya datang dan menanyakannya. Namun tidak ada satu orang pun yang datang menanyakannya, padahal uang itu sudah disimpannya selama satu setengah bulan. Apa yang harus dia lakukan dengan uang itu?

Apakah dia boleh mengambil seluruhnya, atau menggunakan setengahnya dan menyedekahkan setengahnya lagi kepada kaum fakir miskin atas nama pemiliknya? Ataukah dia harus menyerahkannya ke baitul mal? Bagaimana hukum bagi orang yang menemukan sejumlah uang di Makkah al-Mukarramah, atau di luarnya seperti Thaif atau Jeddah?

Jawaban

Orang yang menemukan sejumlah uang yang terjatuh di jalan boleh memungutnya jika dia mau dan mengetahui ciri-ciri pembedanya. Lalu uang itu diumumkan selama setahun di tempat berkumpulnya banyak orang atau diiklankan di majalah-majalah. Apabila pemiliknya datang dan menyebutkan ciri-cirinya dengan tepat, maka uang itu harus diserahkan kepadanya. Dasarnya adalah sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tatkala ditanya tentang barang temuan,

اعرف عفاصها ووكاءها وعددها ثم عرفها سنة، فإن لم تعرف فهي لك

“Kenalilah tempat penyimpannya, tali pengikat, dan jumlahnya. Kemudian umumkan selama satu tahun. Jika tidak ada yang mengenalnya, maka barang temuan itu menjadi milikmu.” (Muttafaq `Alaih)

Apabila pemiliknya datang dan mengetahui ciri-cirinya, maka barang itu harus diserahkan kepadanya tanpa perlu menyerahkan hasil perkembangan dari pemanfaatan barang temuan itu jika telah diumumkan setahun. Sebab, dalam periode itu status barang tersebut adalah milik orang yang menemukan, sehingga harta yang berkembang itu merupakan miliknya.

Dia wajib mengumumkan barang temuan itu selama satu tahun dengan cara menyerukan dan mengiklankannya sebanyak dua atau tiga kali setiap bulan. Semua keterangan di atas berlaku untuk selain barang temuan di Makkah. Adapun barang temuan di Makkah tidak boleh dimiliki, dan hanya boleh diambil oleh orang yang hendak mengumumkannya setiap saat. Ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu `Alaihi wa Sallam,

ولا تحل لقطتها إلا لمنشد

“Barang temuan yang berada di tanah Haram tidak boleh diambil, kecuali bagi orang yang bermaksud mengumumkannya.”

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Salah satu lajnah ilmiah terkemuka di era sekarang ini, terdiri dari elit ulama senior di Arab Saudi, memiliki kredibilitas tinggi di bidang ilmiah dan keislaman.

Rujukan : Fatwa Nomor 16482

Lainnya

Kirim Pertanyaan